Sekitar 5.000 siswa di empat sekolah di Kabupaten Rokan Hulu libur. Salah satunya SMAN 1, Kecamatan Rambah. Tidak ada kegiatan pendidikan di sekolah terbaik di Rokan Hulu ini.
Seluruh ruangan terlihat kosong karena guru dan siswa tidak melakukan aktivitas belajar mengajar. Sebanyak 900 siswa SMAN 1 Rambah diliburkan karena pengurus sekolah tidak mampu menanggung biaya operasional, seperti honor guru, biaya perlengkapan sekolah, air dan listrik.
Menurut Kepala Humas SMAN 1 Rambah Rusli, Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu tidak mencairkan dana BOS selama enam bulan terakhir, yakni periode April hingga September 2011 senilai Rp400 juta.
“Kami kesulitan membiayai kegiatan pendidikan karena tidak ada uang. Sementara siswa harus tetap belajar,” kata Rusli.
Kondisi ini memaksa pihak sekolah menghentikan sementara kegiatan pendidikan terhitung, Rabu (21/9). Beberapa guru yang datang ke sekolah hanya mengisi absen, namun setelah itu mereka pulang.
“Guru honor ingin tetap mengajar, namun mereka kan juga perlu biaya untuk ongkos ke sekolah dan belanja” kata Rusli.
Selain di SMAN 1 Rambah, nasib serupa dialami tiga SMA di Kecamatan Rambah Hilir. Total siswa yang diliburkan di empat sekolah di Rokan Hulu mencapai 5.000 siswa. Pihak sekolah mengancam akan menggelar unjuk rasa ke Kantor Bupati Rokan Hulu jika pemerintah daerah tidak menyalurkan dana BOS yang sudah dianggarkan dalam APBD.
Berbagai kalangan menyayangkan tersendatnya pencairan dana pendidikan di Rokan Hulu. Padahal daerah ini memiliki anggaran daerah cukup besar karena merupakan salah satu kabupaten penghasil minyak di Provinsi Riau. (dri)