Pekanbaru (segmennews.com)-Wapres Boediono, besok Sabtu, 07 Oktober 2012,akan membuka secara resmi Event olahraga Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XIV/2012 di Riau. Selain ajang yang sepaket dengan pelaksanaan PON, ajang ini juga menjadi salah satu langkah guna mengangkat harkat dan martabat kaum difabel (orang yang hidup dengan keterbatasan fisik) di tanah air.
Sebab, kaum difabel, seperti diketahui memiliki keterbatasan diluar manusia normal. Namun, jika melihat semangat juang mereka dalam menjalani sebuah pertandingan, merupakan suatu hal yang patut diacungi jempol. Sportif dan punya jiwa pejuang untuk memenangi pertandingan.
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) National Paralympic Committe (NPC), Senny Marbun. Menurutnya, dengan adanya Peparnas, maka seluruh masyarakat Indonesia mengetahui bahwa kaum paralympian (atlet cacat, red) juga bisa muncul dengan sejumlah prestasi. Dan bisa menghidupi mereka dalam mata pencaharian yang layak
“Kita tau, Paralympian yang berprestasi, juga mendapat bonus. Mereka bisa membeli rumah, bisa memiliki pencaharian yang layak dan lainnya. Saya merasakan benar karena saya adalah mantan atlet,” ujarnya.
Namun usaha agar bisa berprestasi dan mengangkat harga serta martabat tersebut bukanlah hal yang gampang. Karena untuk bisa berprestasi haruslah memberikan pengorbanan dan usaha yang sangat keras.
“Jangan sekali-kali pernah puas berprestasi di Peparnas saja, karena perjalanan sebagai atlet itu panjang, ada tingkat Asia bahkan tingkat dunia. Dan bermimpilah untuk bisa menjadi yang terbaik,” sebut lelaki 57 tahun dengan rambut panjangnya.
Dikatakannya, penuh semangat sambil duduk diatas kursi rodanya, karena kedua kakinya tidak sempurna. Senny bangga harkat dan martabat kaum difabel bisa lebih baik dengan mampu berprestasi di bidang olahraga.
Karena, cerita Mantan atlet lempar cakram ini bahwa banyak yang memulai karir sebagai atlet berasal dari peminta-minta di jalanan. Namun karena mampu berprestasi bisa merubah nasib dan hidup lebih baik dan layak.
“Di Riau saja, bisa kita lihat, banyak PNS yang berawal dari Paralympian. Dan momen olahraga memang positif untuk mengangkat keterbatasan kaum difabel untuk berbuat lebih baik,” paparnya.
Senny juga memberikan apresiasi sangat besar kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau yang menyiapkan penyelenggaraan Peparnas dengan matang. Bahkan dikatakannya, pelaksanaan di Riau merupakan salah satu yang terbaik dari 13 kali perhelatan tersebut sebelumnya.
“Riau beruntung punya orang-orang yang mendukung penuh Peparnas ini. Saya memberikan acungan jempol untuk itu,” tutupnya.
Pada Peparnas Riau, ada penambahan Cabang Olahraga (Cabor) yang dipertandingkan. Dari sebelumnya sembilan. Kini menjadi 11 Cabor. Yakni Panahan, Voli duduk, Atletik, Renang, Tenis Kursi Roda, Futsal, Catur, Angkat Berat, Bulutangkis, Tenis Meja, dan Boling.
Pertandingan yang digelar 7-13 Oktober tersebut diikuti 1432 Paralympian. Dan diperkirakan sekitar 4.000 an orang akan memadati Pekanbaru selama sepekan pelaksanaan nantinya.(snc/jpnn)