Wabup Pelalawan Drs Marwan Ibrahim memberikan piala bergilir festival tari dan lagu ke Ketua Panitia Pelalawan Expo Ir Zuhelmi |
Pelalawan (Segmennews.com)- Dalam usianya yang ke 13 pada tanggal 12 Oktober nanti, sampai saat ini Pemkab Pelalawan terus melakukan pembenahan diri dari berbagai sektor demi peningkatan serta pemerataan ekonomi kerakyatan di daerah ini. Hal ini agar tercapai kesejahteraan masyarakat di daerah ini sehingga masyarakat bisa jadi tuan di daerahnya sendiri.
“Untuk itu, berbagai upaya yang dilakukan Pemda Pelalawan saat ini diantaranya terwujudnya pembangunan jaringan listrik di Pelalawan serta akan dibangunnya kawasan industri Tekhnopolitan yang nantinya akan berdampak langsung pada ekonomi masyarakat Pelalawan,” terang Wakil Bupati Pelalawan Drs H Marwan Ibrahim saat membuka kegiatan Pelalawan Ekspo bersempena HUT Pelalawan ke 13 di lapangan sepakbola Pangkalan Kerinci, Sabtu malam (6/10).
Marwan menerangkan bahwa serangkaian kegiatan dalam menyambut HUT Pelalawan ke 13 ini adalah selain menampilkan bazaar atau stand dari produk unggulan pemerintahan dan kecamatan serta Dewan Kesenian Kabupaten Pelalawan juga menampilkan produk unggulan dari perusahaan. Baik itu perusahaan kertas, perbankan, perusahaan otomotif, BUMN dan ada juga produk unggulandari kabupaten lain yakni dari Kabupaten Rokan Hilir.
“Dan rencananya selama pagelaran Pelalawan Expo ini, pemerintah daerah juga sudah menyiapkan sejumlah pertandingan tari dan lagu melayu yang diikuti oleh kabupaten tetangga. Selain itu juga panitia juga sudah menyiapkan kegiatan lain diantaranya Takblig Akbar yang akan mendatangkan Fikri Zainudin serta pementasan artis ternama dari Jakarta,” katanya.
Karena itu, sambungnya, dirinya berharap dengan digelarnya Pelalawan Ekspo ini maka nantinya bisa memberikan nilai positif bagi kemajuan daerah. Pasalnya, dengan adanya Pelalawan Ekspo ini maka nantinya Kabupaten Pelalawan bisa dilirik oleh Investor dari luar yang berniat ingin menanamkan modalnya di Pelalawan.
“Apalagi setelah tahu bahwa Kabupaten Pelalawan saat ini banyak memiliki potensi yang perlu dikembangkan diantaranya program Tekhnopolitan yang akan dominan melakukan usaha lewat industri hilirnya serta pengembangan kawasan taman Nasional Teso nilo serta gelombang bono,” ujarnya.
Usai memberikan sambutan, Wabup didampingi sejumlah pejabat dan unsur muspida memukul gendang sebagai tanda dibukanya pelaksanaan Pelalawan Ekspo. Kemudian setelah istri Wabup Pelalawan Hj Asnidar Marwan memotong pita pembukaan stand, rombongan melanjutkan dengan melakukan peninjauan di stand-stand pameran.
Pada saat meninjau stand, Wabup beserta rombongan berkesempatan mendatangi Stand Dewan Kesenian Kabupaten Pelalawan (DKP). Di sana, Wabup bersama rombongan melihat hasil produk unggulan yang dipajangkan oleh DKP serta sejumlah produk kerajinan tangan yang saat ini sudah mulai ditinggalkan namun perlu di angkat lagi agar tidak punah.
Beberapa kerajinan yang ditampilkan oleh DKP pada Pelalawan Expo itu diantaranya yakni seni anyaman dari daun pandan yang menghasilkan peralatan rumah tangga berupa tas jinjing, tikar, tudung saji dan banyak lagi. Selain itu juga ada ukiran berupa miniature kapal dan sampan asli masyarakat Pelalawan dan juga miniature rumah masyarakat pelalawan jaman dulu.
Sementara itu, Ketua DKP Pelalawan, Herman Maskar, mengaku dirinya sangat bangga dengan memamerkan produk tersebut ketimbang produk modern.
Pasalnya, produk-produk yang dipamerkan tersebut adalah produk asli Pelalawan yang perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah agar pengrajin produk asli Pelalawan tidak punah. Dengan kata lain, dipamerkannya produk tersebut pada acara Pelalawan Expo agar para pemuda jaman sekarang masih mau belajar untuk berkreasi dan membuat produk itu.
“Apa yang kita pamerkan pada Pelalawan Expo itu karena kita sangat berharap para pemuda-pemudi sekarang masih mau belajar untuk membuat anyaman atau ukiran sehingga hasil kerajinan tangan seperti itu tidak punah. Soalnya, sangat disayangkan sekali kalau hasil kerajinan ini punah akibat tergerus kemajuan jaman dan tidak ada lagi yang berminat belajar untuk membuat kerajinan anyaman atau ukiran seperti yang kita pajangkan,” tutupnya. (rz)