Koto Gasib (SegmenNews.com)- Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi melantik Pj Kepala Desa Buatan II serta 61 Anggota BPD 7 desa kecamatan Koto Gasib, sekaligus Penandatanganan Perjanjian Pembangunan Kebun Kelapa Sawit antara PT. Wahana Subur Sawit Indah (WSSI) dengan empat Koperasi di Kecamatan Koto Gasib, di Aula kantor Camat Koto Gasib, Selasa (5/3).
Kepala Desa Buatan II sebelumnya Ali Akbar (alm) yang meninggal dunia pada 14 Februari 2013, digantikan Fardimin yang sebelumnya menjabat Sekretaris desa berdasarkan usulan BPD Buatan II.
Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi mengungkapkan agar Pelaksana Jabatan yang telah dilantik bisa melaksanakan tugas dengan baik, terutama dalam mempersiapkan diri untuk melakukan pemilihan kepala desa yang baru.
Sementara itu kepada BPD yang telah dilantik diharapkan mampu bekerjasama dengan baik untuk membangun desa dengan melakukan koordinasi dan komunikasi yang baik. Tidak mengedepankan perbedaan pendapat sehingga menimbulkan persinggungan antara BPD dan Kepala Desa.
“Sepanjang itu untuk kebaikan masyarakat, maka perbedaan pendapat itu harus kita tinggalkan. Jadi jika ada kebijakan Kepala Desa selagi itu untuk kepentingan masyarakat wajib kita dukung, begitupun sebaliknya,” ungkap Syamsuar.
Ini harus kita ingatkan agar pembangunan dan program bagi masyarakat bisa kita laksanakan. Untuk semua itu harus menuntut kita bekerjasama. Tidak ada lagi saling kecam dan gontok-gontokan mengedapankan ego dan kewenangan masing-masing,” tegasnya.
Menyinggung soal pembangunan kebun kelapa sawit Syamsuar mengaku bahwa ia sudah mengingatkan beberapa hal. Diantaranya adalah jangan sampai terjadi konflik ditengah-tengah masyarakat, misalnya dalam penetapan CPCL.
“Jangan ada masalah, jangan ada konflik ditengah masyarakat. dan siapkan CPCL dari sekarang. Jangan nanti diawal CPCL 100, tiba-tiba membengkak jadi 200. Setelah sawit berbuah tiba-tiba banyak maslaha,” jelas bupati. Ia menegaskan bahwa harus sangat jelas tentang siapa yang berhak menerima lahan tersebut.
Bupati mengungkapkan terimakasihnya kepada pihak perusahaan atas komitmennya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Disamping itu masyarakat juga diingatkan agar tidak terlalu menjadikan sawit sebagai komoditi idola, akan tetapi perlu dilakukan usaha-usaha untuk komoditas lain, demi meningkatkan upaya ketahanan di kabupaten Siak.
“Kita harus berpikir untuk komoditas selain sawit dan karet, meskipun tidak padi tetapi hendaknya ada upaya-upaya pengembangan tanaman palawija misalnya,” ujar Syamsuar.
Sementara itu, koperasi yang melakukan kerjasama dengan PT WSSI adalah Modang Bersatu desa Buatan I, Koperasi Buatan makmur desa Buatan II, Koperasi Usaha Bersama desa Rantau Panjang, Koperasi Gemilang Jaya desa Sri Gemilang.
Camat Koto Gasib mengungkapkan bahwa penandatanganan ini diawali sejak tahun 2007 lalu. Dan baru bisa terealisasi pada tahun ini. Pengurus koperasi dan segenap masyarakat diharapkan memegang amanah yang telah disepakati. Pihak perusahaan diminta untuk mempercepat proses pembangunan, karena kebun sngat diharapkan masyarakat untuk meningkatkan kesejehteraan. (adv/Humas)