Madina (SegmenNews.com) – Kabupaten Mandailing Natal (Madina) mulai memasuki umur 14 tahun sejak berdiri tepatnya pada tanggal 09 Maret 1999 lalu. Maka semakin dewasalah umur kabupaten Madina yang dimekarkan dari Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).
Akan tetapi, hingga saat ini dilema persoalan masih terus muncul baik dari masyarakat, maupun pemerintah itu sendiri sehingga Madina diharap mampu mengungguli kabupaten/kota lain yang ada di Sumatera Utara (Sumut)
Memang diakui hingga saat ini persoalan yang menjadi dilema terus di lakukan pembenahan, dengan melakukan pendekatan kembali kepada masyarakat untuk menyahuti apa sebenarnya yang terjadi dan di inginkan oleh masyarakat saat ini.
Seperti diketahui, setiap Kepala Daerah tersebut tidak ada yang tidak memiliki persoalan, dan bila persoalan yang muncul baik dari dalam maupun datangnya dari masyarakat dapat dituntaskan dengan baik, maka pembangunan akan dapat dilaksanakan dengan baik. Soalnyam tanpa dukungan dari masyarakat, pembangunan yang telah diprogramkan pemerintah tidak akan dapat terlaksana.
Diketahui bahwa pemerintah berharap dan meminta dukungan kepada seluruh elemen masyarakat serta, pemangku kepentingan untuk saling bahu-membahu besama menjaga ketentraman masyarakat dan menghilangkan sifat yang mencurigai, dipastikan akan terwujud satu kesatuan dan satu langkah untuk membangun Kabupaten Madina yang kita cintai ini.
Perubahan pembangunan yang saat ini mulai terlihat di segala sektor bidang, terutama sektor kesehatan yang sudah dialokasikan Pemkab Madina bagi masyarakat yang belum memperolah atau menikmati layanan Jamkesda dan Jamkesmas, maka untuk tahun 2013 ini dengan berbentuk kartu sehat yang akan dibagikan, tidak lama lagi masyarakat akan dapat merasakan layanan berobat di RSUD dengan mempergunakan kartu sehat tersebut, dan ini merupakan langkah yang positif yang diambil Bupati Madina M Hidayat batubara SE.
Di ketahui selama ini masih banyak pasien yang mengeluh meskipun memiliki kartu Jamkesmas, masih tetap dikenakan biaya meskipun tidak terlalu mahal dan yang menjadi pertanyaan mengapa masih dikenakan biaya administrasi, sementara pemerintah telah menjamin berobat itu gratis.
Permasalahan itu juga ditambah lagi dari buruk dan belum memuaskannya pelayanan bagi pasien. Ini yang harus menjadi perhatian serius bagi Bupati Madina agar persoalan berobat gratis ini dapat dituntaskan dengan tidak di kenakan biaya lagi.
Bupati Madina M Hidayat Batubara SE bersama SKPDnya, terus melakukan lobi-lobi anggaran di pemerintahan pusat agar anggaran yang ada di pusat tersebut, dapat dibangunkan di Kabupaten Madina dan ini tidak terlepas dari peran serta DPRD.
Para Alim Ulama serta pemangku kepentingan untuk pembangunan Kab Madina, masyarakat memang tidak melihat begitu sulitnya untuk medapatkan anggaran tersebut demi kepentingan masyarakat Madina, namun belakangan ini bermunculan persoalan yang sengaja di hembuskan oleh Oknum-oknum yang tidak mau kab.
Madina ini damai, aman dan sejahtera, serta para oknum tersebut tidak memikirkan dampak yang di timbulkan akibat perbuatan yang merusak tatanan pemerintah yang saat ini begituh gigih untuk mencari anggaran guna dapat nantinya di bangunkan untuk kepentingan masyarakt itu sendiri.
Dalam persolan ini, diharapkan kesadaran masyarakat untuk tidak mengikuti langkah-langkah yang merusak tatanan hidup bermasyarakat.
Masyarakat yang ada di Kabupaten Madina diharap dapat menghargai perjuangan Bupati Madina M Hidayat Batubara SE, bersama Wakil Bupati Madina Drs Dahlan Hasan Nasution yang telah bersusah payah untuk mendapatkan anggaran atau memperjuangkan pembangunan di kabupaten Madina dengan cara menjalin hubungan yang harmonis sesama masyarakat, serta bahu-membahu dan menghilangkan sifat yang mencurigai agar tercapainya Kabupaten Madina yang Madani dan jauh dari keterpurukan agar Madina menjadi aman sejahtera.
Terlepas dari hal tersebut, tidak ada niat yang buruk pimpinan daerah tersebut untuk menghancurkan masyarakatnya sendiri, maka dengan itu mari kita sama-sama menghargai apa yang telah mereka perbuat di Kabupaten Madina ini dan itu semua tidak terlepas untuk meningkatkan perekonomian masyarakat
Banyak perubahan yang telah ditorehkan Bupati Madina M Hidayat Batubara SE yang lansung menyentuh kepada masyarakat pedesaan. Dengan cara melakukan pembangunan guna memudahkan masyarakat yang ada di pedesaan untuk mangakses kepentingan yang ada di desa, dan memudahkan masyarakat itu sendiri untuk menjual hasil pertaniannya ke pusat pasar yang lebih dekat karna selama ini yang menjadi kendala infrastruktur jalan.Dengan demikian, diharapkan perekonomian masyarakat semakin meningkat.
Bukan itu saja, masyarakat di Kabupaten Madina tidak lagi menjadi masyarakat yang mudah terprovokasi olah segelintir oknum demi kepentingan pribadinya.
Jadilah masyarakat yang dapat menghargai perjuangan Bupati Madina dan siap menerima perobahan pembangunan yang lebih baik kedepan karena dengan perubahan Kabupaten Madina menjadi kabupaten yang masyarakatnya bermartabat.
Di sektor pendidikan, Pemkab Madina terus melakukan langkah-langkah yang dapat nantinya membawa perobahan yang lebih baik, langkah yang diambil Pemkab Madina itu diharap mampu memajukan pendidikan di Madina.
Pemkab Madina telah memberikan bantuan kepada siswa SMA sederajat setiap bulannya sebesar Rp50.000 dan memberikan biaya siswa bagi mahasiswa yang berprestasi sebanyak 185 orang dengan besaran lima juta rupiah setiap mahasiswa yang berprestasi.
Di samping itu Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal juga memberikan bantuan seragam sekolah bagi siswa SD, SMP, SMA dan SMK. Ini bertujuan agar para anak didik yang alasanya tidak mampu untuk membeli seragam sewaktu ingin sekolah telah di sediakan oleh pemerintah, sehingga ke depanya tidak ada lagi anak yang putus sekolah.
Sementara di sektor perkebunan yang hingga saat ini masyarakat yang berada di wilayah pantai barat, terus mengalami pembodohan yang dilakukan oleh perusahaan yang mana lahan milik masyarakat diklaim oleh perusahaan menjadi milik perusahaan, bukan itu saja salah satu contoh Kopersi pengembangan Universitas Sumatera Utara (KP USU-Red) yang saat ini sudah 12 tahun lebih masyarakat sekitar menjadi korban pembodohan oleh KP USU, namun ketika persoalan ini mencuat dan diproses secara hokum, masyarakat tersebut tersudutkan dengan dimenangkanya KP USU.
Akan tetapi, Pemerintah Kabupaten (pemkab) Madina terus melakukan upaya hukum agar masyarakat yang berada di wilayah KP USU tersebut mendapatkan haknya sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Semoga masyarakat mendapatkan haknya karena masyarakat sekitar tegolong masyarakat miskin kapan meraka bisa sejahtera kalau perusaan terus melakukan pembodohan. Dan Bupati Madina dalam hal ini di minta agar terus melakukan upaya-upaya untuk mensejahterakan masyarakat sekitar KP USU tersebut.
Sektor pertanian yang saat ini terus di lakukanya pembenahan untuk pertumbuhan perekonomian masyarakat terus melakukan upaya-upaya agar masyarakat melalui kelompok tani dapat melaksanakan program pemerintah, dan belakangan ini pemerintah Pemkab Madina melalui Dinas Pertanian (Distan) Madina, mencoba melakukan tanaman muda sayur mayur dan ini tujuanya untuk menutupi kekurangan sayur mayur di sana.
Karena, selama ini kebutuhan sayur mayor banyak didatangkan dari luar Kabupaten Madina, dalam hal ini sudah jelas pihak pemkab ingin memajukan masyarakatnya dari segala sektor, agar pertumbuhan ekonomi terus membaik dengan memperingati HUT Madina ke 14. Mari kita ciptkaan keharmonisan sesama agar percepatan pembangunan dapat di laksanakan tampa ada kendala.(hoc/dn)