Pekanbaru (SegmenNews.com)– Pihak PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) mengaku kondisi PLN di Riau mengalami defisit 20 Mega Watt, akibat sistem interkoneksi di Sumatera Bagian Tengah (Sumbagteng) terganggu karena ada pembangkit yang keluar sistem.
“Ada pembangkit yang keluar dari sistem, sehingga membuat defisit 100 Mega Watt. Riau masuk dalam interkoneksi Sumbagteng meliputi Sumbar, Jambi dan Sumsel, sehingga Riau kebagian defisit 20 Mega Watt,” ujar Humas PLN WRKR Suhatman, kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.
Dia menjelaskan, pembangkit yang keluar dari sistem interkoneksi Sumbagteng yakni Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ombilin berkapasitas 2 x 100 Mega Watt di Sawah Lunto, Sumatera Barat.
Sehingga di Riau khususnya Kota Pekanbaru terpaksa dilakukan pemadaman bergilir pada waktu beban puncak dari pukul 18.00 sampai sampai 22.00 WIB.
“Diluar itu, biasanya pemadaman yang dilakukan hanya selama satu jam. Sementara pada siang hari tidak ada dilakukan pemadaman karena bukan beban puncak,” ucapnya.
Pihaknya juga tidak mengetahui sampai kapan pemadaman akan terus dilakukan, dan PLN WRKR hanya mengandalkan pemberitahuan dari Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) dikutip antarriau.com.
“Saya juga mendesak orang P3B, tolong dikasih tahu konsumen bila terjadi pemadaman. Namun, P3B belum memberi tahu sampai kapan pemadaman dilakukan dan kami akan memonitor ke PLTU Ombilin,” jelasnya.
Ia mengakui, dalam sebulan terakhir listrik di Pekanbaru sering padam karena pihaknya sedang melakukan pemeliharaan trafo seperti di gardu induk kawasan Garuda Sakti, Panam.
“Jadi pemeliharan trafo memang dijadwalkan PLN setiap tahun lebih dari satu kali, dalam rangka untuk menjaga keandalan. Sehingga tiba-tiba trafo itu tidak bermasalah dan PLN memelihara,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, listrik milik PLN di Kota Pekanbaru padam selama hampir dua jam lamanya pada Senin (18/3) malam, sehingga masyarakat harus rela kegelapan tanpa ada pemberitahuan dari PLN Cabang Pekanbaru.
“Listrik di rumah malam tadi padam dari mulai jam 20.05 WIB dan baru dihidupkan pukul 21.50 WIB,” ujar Rika Indah Sariyanti (27), salah seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Jalan Kamboja, Arengka, Pekanbaru.(**)