Siak (SegmenNews.com) – Bupati Siak Drs. H. Syamsuar, M.Si memberikan penghargaan kepada Polsek yang berprestasi karena peduli terhadap Pendidikan yakni Kapolsek Siak Kompol Arwin dan Kapolsek Tualang Kompol Wawan. Selain itu pengharggan juga diberikan kepada 25 guru berprestasi, siswa/siswi berprestasi sebanyak 63 orang, Sekolah yang bersih dan sehat dari tingkat SD sampai SMA, Siswa/Siswi yang meraih juara II dan III pada Olimpiade Matematika Tingkat Provinsi Riau serta penyerahan bantuan kepada pensiunan PGRI pada upacara Hari Pendidikan Nasional Tingkat Kabupaten Siak pada Kamis 02/05/2013 di Lapangan Tugu depan Istana Siak.
Dalam Peringatan Hardiknas tahun ini mengambil tema “Meningkatkan Kualitas dan Akses Berkeadilan” dan bertindak sebagai Inspektur Upacara Wakil Bupati Siak Drs. H. Alfedri, M.Si yang diikuti Pegawai Negeri Sipil, siswa SD, SMP, SMA dan mahasiswa. Hadir dalam upacara tersebut Bupati Siak Drs. H. Syamsuar, M.Si, Sekda Siak Drs. H. Amzar, Anggota Forkopimda Siak, Pimpinan SKPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Siak, sejumlah Kepala Sekolah serta undangan lainnya.
Wakil Bupati dalam amanatnya membacakan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Mohammad Nuh menyampaikan ucapan ”Selamat Hari Pendidikan Nasional, tanggal 2 Mei 2013”. Semoga segala ikhtiar kita untuk memajukan dunia pendidikan menjadi semakin berkualitas dan akses pendidikan bagi rakyat Indonesia secara keseluruhan semakin terbuka dan dapat segera terwujud.
Atas nama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, perkenankan saya menyampaikan permohonan maaf setulus-tulusnya atas persoalan penyelenggaraan Ujian Nasional Tingkat SMA sederajat tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini harus kita jadikan sebagai pelajaran yang sangat berharga dalam memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat.
Layanan pendidikan haruslah dapat menjangkau ke seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan prinsip pendidikan untuk semua (Education for All) tanpa membedakan asal-usul, status sosial, ekonomi, dan kewilayahan. UUD 1945 mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dasar dan negara wajib membiayainya (Pasal 31 ayat 1 dan 2 UUD 1945). Oleh karena itu, pemerintah pusat dan daerah bersamasama masyarakat telah berusaha memenuhi amanat tersebut melalui pembangunan sekolah-sekolah di seluruh Indonesia, termasuk di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).
Akses pendidikan dipengaruhi oleh ketersediaan satuan pendidikan danketerjangkauan dari sisi pembiayaan. Untuk itu, pemerintah terus menerus menyiapkan ketersediaan satuan pendidikan yang layak, terutama di daerah 3T, termasuk di dalamnya pengiriman guru melalui program Sarjana Mendidik di daerah 3T (SM3T). Dari sisi keterjangkauan pemerintah telah menyiapkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pendidikan dasar dan menengah, Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN), Bantuan Siswa Miskin (BSM), Bidik Misi dan Beasiswa. Pada tahun 2013 ini, telah disiapkan anggaran Rp 7,8 triliun untuk BSM.
Selama itu, sejak dua tahun terakhir, telah dibuka beberapa perguruan tinggi negeri (termasuk Akademi Komunitas) di daerah perbatasan dan di beberapa daerah yang dinilai strategis. Di samping sebagai upaya penyebaran pusat unggulan perguruan tinggi tersebut, juga berperan sebagai sabuk pengaman sosial dan politik bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk itu, telah disiapkan kebijakan-kesempatan khusus bagi putra-putri Papua, Papua Barat, dan daerah 3T lain untuk menjadi mahasiswa di berbagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia melalui program afirmasi pendidikan tinggi (ADIK).
Dalam kesempatan ini pula saya ingin mengajak kepada semua pencinta dunia pendidikan untuk bersama-sama membuka posko anti drop out (DO) atau anti putus sekolah pada awal tahun pelajaran nanti. Kita ingin memastikan agar anak-anak kita dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, terutama dari jenjang pendidikan dasar ke menengah.
Sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pendidikan, insya Allah mulai tahun pelajaran 2013/2014 akan diterapkan Kurikulum 2013 untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah secara bertahap dan terbatas. Bertahap, berarti kurikulum tidak diterapkan di semua kelas di setiap jenjang, tetapi hanya di kelas 1 (satu) dan kelas 4 (empat) untuk jenjang SD, dan kelas 7 (tujuh) untuk SMP, serta kelas 10 (sepuluh) untuk SMA dan SMK. Terbatas diartikan bahwa jumlah sekolah yang melaksanakannya disesuaikan dengan tingkat kesiapan sekolah.
Kurikulum 2013 ini dirancang untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh. Hal ini penting dalam rangka antisipasi kebutuhan kompetensi abad 21 dan menyiapkan generasi emas 2045.
Usai Upacara Bupati Siak kepada wartawan mengatakan bahwa dirinya diundang oleh Gubri dalam rangka pencanangan wajib belajar 12 Tahun. Berkaitan dengan hal tersebut Kabupaten Siak sudah melaksanakan program wajib belajar 12 tahun mulai dari tahun kemarin dengan menyiapkan Peraturan Bupati, Insya Allah pada tahun ini kita ajukan ke DPRD menjadi Peraturan Daerah. Kedepan kita harapkan tidak ada lagi anak yang tamatan SD, SMP atau yang tidak sekolah.
Terkait Peringatan Hardiknas ini lanjutnya, telah banyak usaha-usaha yang kita lakukan dalam mencerdaskan bangsa, termasuk juga mendidik karakter anak-anak, antara lain kepedulian terhadap pramuka, peduli terhadap peningkatan dan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT dimana pada tahun ini kita telah menambah jam pelajaran bidang studi agama, dan Peraturan Daerah tentang PDTA, jelas Bupati.
Untuk pelaksanaan UN kemarin Bupati berharap kepada pihak Kementerian agar mengevaluasi kendala-kendala yang terjadi sehingga nantinya tidak menyulitkan bagi anak-anak. Kita juga berharap kepada pemerintah agar mensosialisasikan terlebih dahulu kedaerah-daerah terhadap pelaksanaan kebijakan yang berkaitan dengan pelaksanaan Ujian Nasional, imbuhnya.
Sementara itu Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak Drs. Kadri Yafis, M.Pd mengatakan Peringatan Hari Pendidikan Nasional yang diselenggarakan setiap tanggal 2 Mei tidak semata-mata dimaksudkan untuk mengenang hari kelahiran Ki Hajar Dewantara selaku Bapak Perintis Pendidikan Nasional, namun lebih merupakan sebuah momentum untuk makin memperkokoh kesadaran dan komitmen bangsa akan pentingnya pendidikan bermutu bagi masa depan bangsa.
Dalam rangka memperkokoh kesadaran dan komitmen bangsa akan pentingnya pendidikan bermutu bagi masa depan bangsa dan mewujudkan misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2010-2014, sekaligus menginformasikan/mengapresiasi hasil kebijakan dan mengapresiasi pelaku pendidikan yang berprestasi maka perlu dilaksanakan peringatan Hari Pendidikan Nasional.
Peringatan Hardiknas ini bertujuan untuk Memperkuat komitmen seluruh pemangku kepentingan pendidikan tentang pentingnya/strategisnya pendidikan bagi peradaban dan daya saing bangsa, dan mengkomunikasikan/mensosialisasikan kebijakan dan hasil-hasil pembangunan pendidikan nasional, jelasnya.(adv)