Jakarta (SegmenNews.com) – Anak Indonesia kembali menunjukkan kemampuannya dalam ajang International Exhibition of Young Inventors (IEYI) di Malaysia. Dalam ajang tersebut para penemu berusia pelajar berkumpul dan Indonesia berhasil menyabet 3 emas dan 2 perak.
Berdasarkan siaran pers dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Minggu (12/5/2013), kompetisi sains ini berlangsung di Kuala Lumpur Malaysia pada 9 Mei hingga 11 Mei 2013. Acara ini diikuti 13 negara yang melombakan kategori Disaster Management, Education and Recreation, Food and Agriculture, Green Technology, Safety and Health, dan Technology for Special Needs.
“Indonesia pada ajang kali ini meraih prestasi yang membanggakan dengan menyabet tiga emas dan dua perak yang berasal dari beberapa kategori,” kata Kepala Biro Kerjasama dan Pemasyarakatan Iptek (BKPI) LIPI, Bogie Soedjatmiko Eko Tjahjono.
Kategori yang dimenangkan oleh anak Indonesia adalah detektor telur busuk karya Wisnu dari SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah, dalam kategori Food and Agriculture. Wisnu mendapatkan medali emas.
Lalu ada Tri Ayu Lestari, Nurina Zahra Rahmati, dan Elizabeth Widya Nidianita dari SMAN 6 Yogyakarta dengan temuannya Thundershot Filter, penyaring sampah, dalam kategori Green Technology. 3 Gadis muda ini mendapatkan emas.
Yang tak kalah menarik adalah sepatu anti kekerasan seksual karya Hibar Syahrul Gafur dari SMPN 1 Bogor, kategori Safety and Health. ABG ini mendapatkan emas untuk sepatu pelindung kehormatan kaum hawa.
Sementara 2 perak disumbangkan oleh Devika Asmi Pandanwangi dari SMAN 6 Yogyakarta dalam kategori Technology for Special Needs atas temuannya berupa bra penampung ASI.
“Peraih perak lainnya yaitu canting batik otomatis karya dari Safira Dwi Tyas Putri, Sampoerna Academy Kampus, Bogor, dalam kategori Green Technology,” ujar Kabag Humas LIPI Nur Tri Aries Suestiningtyas.
Anak-anak Indonesia yang membanggakan dan pantas disebut sebagai penemu muda berbakat ini akan kembali ke tanah air siang nanti. Mereka akan disambut oleh tim dari LIPI di Bandara Soekarno-Hatta.
“Persyaratan kompetisi ini mewajibkan peserta berumur 20 tahun dan di bawahnya. Tingkat kreativitas setiap peserta dinyatakan berbeda sesuai dengan usia mereka. Kemudian, setiap invensi tidak lebih dari tiga orang inventor,” kata Kabag Peningkatan Karya Ilmiah LIPI, Yusuar. (dtc)