Seremm, Supardi Memakan Hati Ibu Kandungnya

Tersangka jalani rekonstruksi (mdc)
Tersangka jalani rekonstruksi (mdc)

Surabaya (SegmenNews.com)– Polrestabes Surabaya, Jawa Timur menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan di Karangploso, Bangkingan Wetan, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (21/5) siang. Supardi (26), si pemakan hati ibunya itu, menjalani 24 adegan di tempat kejadian perkara (TKP).

Dalam 24 adegan itu, memperlihatkan bagaimana Supardi melakukan pembunuhan terhadap ibu kandungnya, Ahkiyah (65). Kesadisan Supardi mulai tampak di adegan 11. Di adegan ini, tampak bagaimana tersangka memukul ibu kandungnya dengan martil.

Pada adegan 13 hingga 17, tersangka mengikat kaki korban dengan tampar, hingga bagaimana korban memenggal kepala ibu kandungnya sendiri. Tersangka kemudian memasukkan kepala Ahkiyah ke dalam karung.

Selanjutnya, adegan lebih miris lagi tampak pada adegan 18 hingga 20. Pada adegan ini, tersangka membelah dada Ahkiyah, mengambil hati, dan memakan hati ibu kandungnya empat kali.

Seperti di kutip dari merdeka.com, Setelah memakan hati sang ibu, di adegan 21, tersangka muntah-muntah. Adegan 22 hingga 24, tersangka mencuci baju yang dikenakan karena terdapat bercak bekas darah sang ibu.

“Pada reka ulang kali ini, tidak ada adegan tambahan, semuanya sudah sesuai dengan BAP. Total adegan ada 24 adegan,” kata Kanit Resmob Polrestabes Surabaya, AKP Agung Pribadi di Surabaya.

Sebelumnya, saat menjalani tes Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) atau tes kejiwaan di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur hingga Sabtu kemarin, tersangka dinyatakan mengalami skizofrenia paranoid (penyimpangan persepsi pikiran) berkelanjutan. Terlebih lagi, tersangka pernah menginap di Rumah Sakit Jiwa.

Meski demikian, menurut Agung, pihaknya tetap menjerat tersangka dengan Pasal 338 KUHP, yaitu tentang pembunuhan tanpa direncanakan. “Namun pemberkasan tetap kami lanjutkan, hingga dilakukan gelar perkara, untuk menentukan kasus tersebut. Dan dalam gelar perkara itu, kita akan memanggil saksi ahli dari pakar jiwa serta ahli hukum guna menentukan kelanjutan kasusnya (diproses atau tidak),” beber Agung.

Saat dilakukan rekonstruksi, warga sekitar memadati lokasi, hanya sekadar ingin menyaksikan seperti apa kejadian sebenarnya. Saat tersangka tiba di lokasi menggunakan mobil Xenia hitam bersama petugas kepolisian, warga langsung menyerbu lokasi yang sudah dipasang garis polisi.

Warga sendiri merasa heran terhadap aksi pelaku. “Supardi itu pendiam. Makanya saya heran kenapa tega membunuh ibunya sendiri,” kata tetangga korban, Supono singkat. ***

 

sumber: www.merdeka.com