Jakarta (SegmenNews.com) – Mari dongakkan kepala ke arah langit di malam hari pada 23 Juni mendatang. Jika langit tidak mendung, Anda mungkin bisa melihat penampakan Bulan yang tidak seperti biasa.
Bulan akan tampak lebih besar, karena berada di jarak terdekat dengan bumi. Fenomena ini disebut ‘lunar perigee’. Sementara, ada juga astrolog yang menyebutnya dengan ‘Supermoon’.
Berdasarkan hitungan para peneliti, jarak bumi dan bulan pada Supermoon nanti hanya berkisar 221.824 mil, atau setara 356.991 kilometer, ungkapCnet.
Supermoon terjadi setiap 14 bulan sekali, dan akan terjadi pada pekan depan. Selain menghadirkan pemandangan yang luar biasa indah, kedatangan Supermoon juga dikaitkan dengan munculnya bencana alam di Bumi.
Mitos Bencana
Beberapa mitos menyebutkan, Supermoon dapat mengakibatkan terjadinya beberapa bencana alam. Seperti gempa bumi, tsunami, banjir, angin topan, dan badai.
Tapi, sampai saat ini para ilmuwan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) belum menemukan hubungan langsung antara terjadi Supermoon dan bencana alam di Bumi.
Yang pasti, saat Supermoon terjadi, matahari, bumi, dan bulan sejajar. Posisi itu mampu menimbulkan gravitas yang besar sehingga menyebabkan pasang surut air laut menjadi naik dan turun.
Menurut ilmuwan NASA, tinggi pasang air laut ketika terjadi Supermoon hanya beberapa inci dari ketinggian pasang saat bulan normal.
Para Ilmuwan NASA juga memprediksikan Supermoon tidak akan terjadi dalam waktu dekat lagi. Kedekatan jarak Bulan dan Bumi baru akan terjadi pada Agustus 2014.
(sumber : acehonline)