Rokan Hulu (SegmenNews.com)– Kepala kantor Kemenag Rohul, Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA mengusulkan agar dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), bukan hanya diperuntukkan bagi Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), tetapi juga hendaknya diberikan kepada Madrasah Aliyah (MA), sebab MA juga sangat membutuhkan dana tersebut.
Katanya, pemberian dana BOS sangat dibutuhkan oleh MA, baik MA Negeri maupun MA Swasta, sebab semua MA memiliki dana yang minim, sehingga dengan adanya dana BOS, maka akan mengurangi dana operasional MA.
Biaya operasional MA dibebankan pada madrasah dan pada akhirnya dibebankan pada anak didik melalui orang tuanya
Menurutnya, jika dana BOS MA disediakan, maka diharapkan tidak ada lagi pungutan terhadap siswa sebagaimana didengung-dengungkan oleh pemerintah selama ini. Tetapi jika dana BOS tidak ada, maka secara otomatis akan ada pungutan, sebab diperlukan untuk biaya operasional.
Biaya operasional itu cukup banyak, diantaranya adalah gaji guru bagi guru Non PNS, gaji karyawan, keperluan alat tulis kantor (ATK), sarana prasarana, kegiatan intra dan ekstra kulikuler, peningkatan kualitas pendidikan, pengelolaan perpustakaan, pengelolaan laboratorium, dan sebagainya
Ahmad Supardi menyadari bahwa jika dana BOS MA diadakan, maka akan menelan biaya yang cukup besar. Namun beliau yakin bahwa dengan adanya kenaikan BBM, maka subsidi BBM sebaiknya salah satunya diarahkan untuk pemberian dana BOS bagi MA.
Dikatakannya, pemberian dana BOS MA sebagai kompensasi kenaikan BBM adalah alternative paling realistis, dibandingkan dengan pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Pemberian BLSM tidak ada bedanya dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT). (r4n