Situs Sejarah Danau Naga sakti di Siak Terkesan Diabaikan

Situs Sejarah danau Naga sakti di Siak
Situs Sejarah danau Naga sakti di Siak

Pusako (SegmenNews.com)– Salah satu potensi objek wisata di Kabupaten Siak adalah Danau Naga Sakti yang terletak di Kecamatan Pusako merupakan situs sejarah ratusan tahun silam terkesan diabaikan tanpa ada perawatan.

Pantauan dilapangan bahwa, Danau tersebut berdekatan dengan salah satu sumur minyak milik Bumi Siak Pusako (BSP). Dan hanya diberikan petunjuk dengan bahan papan yang diduga dibuat oleh masyarakat Kecamatan Pusako, dan papan tersebut bertuliskan Danau Naga Sakti luas lahan sekitar 400 Hektar (Ha).

Selain itu, dilokasi danau tersebut, masih banyak hutan dan ditepi air banyak tumbuh-tumbuhan air yang tidak terawat. Serta jalan yang masih setapak tanah.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga (Disparpora) Siak Hendrisan yang dikonfirmasi, Kamis (18/7/13) mengakui Danau naga Sakti adalah potensi objek wisata. Namun pihaknya baru akan mendalami dan mengangkat situs sejarah tersebut.

“Ya, danau naga saksi itu berada di Kecamatan Pusako, dan danau tersebut merupakan salah satu objek wisata yang ada di Siak. Dan saat ini, kita masih mengkaji untuk mengorbitkan potensi wisata yang ada,” terang Hendrisan.

Dari informasi, tak hanya sejarah Danau naga sakti yang terkesan diabaikan, bahkan masih yang terpendam di Kabupaten Siak yang belum memdaptkan pehatian Pemda yakni, Danau Hijau dan Makam Raja Kecik di Kecamatan Siak, Makam Putri Kacamayang di Kecamatan Kotogasib, Makan Tuk Antan Darah Putih di Kecamatan Dayun, kolam ujuh tingkat di Kecamatan Sungai Mandau, serta pantai tanjung layang di Kecamatan Sungai Apit.

Warga Siak, Nungsi meminta kepada Pemda harus cepat tanggap terhadap potensi objek wisata di kabupaten Siak, agar dapat di promosikan. Dengan itu maka Kabupaten Siak akan lebih dikenal dengan berbagai situs sejarah yang cukup mengagumkan.

“Dengan mengangkat Objek wisata otomatis Pemda telah mengangkat perekonomian masyarakat da juga terhadap pendapatan Daerah,” tusanta. (rinto)