Manusia Makhluk Membaca

Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA
Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA

Ayat pertama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW ketika pelantikannya sebagai Nabi dan Rasul oleh malaikat Jibril di Gua Hiro pada tanggal 17 Ramadhan 14 abad yang lalu adalah perintah untuk membaca, baik membaca yang tersurat maupun membaca yang tersirat.

Perintah membaca, sebagai perintah pertama dan utama kepada Nabi Muhammad SAW beserta ummatnya, adalah menunjukkan bahwa agama Islam menghendaki agar umat Islam menjadi umat yang gemar dengan budaya membaca, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam konsep Islam, “Manusia adalah makhluk membaca”.

Ahmad Supardi menilai bahwa realitas saat ini menunjukkan bahwa umat Islam sangat jauh dari budaya membaca, padahal kemajuan dunia Islam pada masa dahulu, sehingga dapat menguasai 2/3 dunia, adalah disebabkan umat Islam gemar membaca, ditambah dengan gemar menulis.

Sejarah mencatat bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam, di saat Negara-negara Barat sedang berada di alam kegelapan, adalah disebabkan pengembangan ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh umat Islam, dengan menerjemahkan ilmu Yunani kuno ke dalam bahasa Arab, untuk selanjutnya dipelajari dan dikembangkan oleh umat Islam.

Menurut Ahmad Supardi, ajaran pertama dan utama agama Islam, saat ini diamalkan dengan baik oleh umat lain, termasuk oleh orang Jepang dimana masyarakatnya sangat gemar membaca. Konon bangsa Jepang menamatkan dua buah buku per orang setiap minggunya. Akibatnya, ilmu pengetahuan berkembang, dan bangsa Jepang menjadi maju, bahkan menguasai perekonomian dunia.

Banyak sekali manfaat dari membaca, diantaranya adalah sarana utama untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, mengetahui pengalaman orang lain, mencerdaskan otak, menjaga diri agar tidak pikun, menguasai perkembangan dunia, dan lain sebagainya. (**)

Oleh: Kepala Kementerian Agama Kabupaten Rokan Hulu, Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA