Dewan Kecewa, Kinerja Dinas TRCK Rohul Dinilai Tidak Profesional

Rokan Hulu (SegmenNews.com)– Anggota DPRD Rokan Hulu Komisi III, Ismail Hamkaz SAg, Msi menilai Dinas Tata Ruang Cipta Karya (TRCK) tidak bertanggung jawab dan tidak profesional terkait belum diakomodirnya kegiatan pembangunan Surau Suluk Syekh Abdul Wahab Rokan Al-KHolidi di Luhak Kepenuhan.

Ismail menilai alasaan yang dilontarkan Kadis TRCK, Yusri di media beberapa waktu lalu adanya masalah perencanaan, standar harga, lokasi banjir dan medan berat untuk membangun surau suluk itu hanya alasan yang di buat-buat saja tidak masuk akal.

Menurutnya, desain engenering detail (DED)tentang kegiatan ini sudah selesai tahun 2010 di dinas pariwisata dan kebudayaan kab rokan hulu dan apalagi yang dinyatakan kadis trck yusri, sudah terjawab di DED ini.

Hasil DED ini sudah kita serahkan kepada bupati kab. Rohul (Drs. H. Achmad, M.Si) pada tahun yang sama 2010 bersama jamaah thariqat naqsyabandi. Dt.Bondaro sakti, camat kepenuhan di rumah kediaman bupati dan saya sendiri sebagai anggota dprd yang menyerahkan berkas ded tersebut kepada bupati. Juga ded nya telah kita serahkan kepada wakil bupati (Ir. H. Hafif Syukri, MM) ini langsung saya serahkan kepada wakil bupati dikantor dprd kab rohul di ruang viv ruang siding paripurna dprd kab rohul 2012

Sementara itu, Kepala dinas pariwisata dan kebudayaan kab rohul (Hj. Yurika Wati) juga telah melakukan koordinasi dengan bupati dan dinas TRCK akan adanya ded ini dalam hearing yang dilakukan komisi 3 dprd kabupaten Rohul sebelum penetapan pada APBD 2013 juga tidak ada persoalan, karena semuanya sudah sesuai dengan prosedural dan strandarisasi harga, begitu juga saat pembahasan apbd 2013 pada akhir tahun 2012 dan penetapan nya juga tidak ada masalah

“Kenapa baru sekarang Dinas TRCK melontarkan alasan banyak kendala akan dibangunya surau suluk itu, sikapnya hanya buang badan sja,” kesal Ismail, kemarin.

Dijelaskan Ismail lagi, sebagai Masyarakat dan Anggota DPRD Rohul mereka kecewa dengan kinerja ini khususnya dalam kegiatan pembangunan ini seperti ada unsur pesan bahwa kegiatan ini bagaimana tidak terlaksana apalagi di kerjakan jika akan dilakukan pengkajian ulang ini hanya pemborosan anggaran kan sudah ada dednya malahan tim dalam penyiapan ded dari IPB bandung dan telah turun kelapangan dan telah pula melakukan konsultasi dengan tuan guru basilam langkat bersama dirjen pariwisata RI (Bpk. Akhyaruddin).

“Saya sudah hbungi Konsultan yang dipakai oleh Dinas TRCK 3 bulan lalu (bapak Adredi, PPTKnya kegiatan ini) dan telah menjelaskan akan hal ini sampai detik ini juga belum selesai pengerjaannya. Jika sepeti inilah prosesnya seharusnya kita kembalikan akan sumpah jabatan dan tanggung jawab moral kepada masyarakat dan sang pencipta. Boleh saja kita berkorban, namun pengorbanan itu mengandung dosa, apakah mesti juga dilaksanakan, baik kepada manusia maupun kepada Allah,” kesalnya lagi.

Katanya, solusi yang diberikan oleh kadis TRCK saya sangat setuju untuk mengkaji ulang dan proses perbaikan yang sempurna namun sayangnya pernyataan itu mestinya dating 2 tahun yang lalu bukan sekarang yang sekarang ini sama seperti “NASI SUDAH MENJADI BUBUR” cukup menyayangkan kenerja pemkab yang seperti ini semoga saja cukup ini saja yang dikorban rakyat tidak seluruh proyek yang dikerjakan.

Jika akan terjadi sebagaimana kebijakan kadis trck maka sisa anggaran itu juga seluruhnya diperuntukan dalam proses penyempurnaan untuk mencukupi anggaran yang dibutuhkan pada tahun 2014 nantinya dan saya berharap sisa anggaran ini juga diperuntukan seluruhnya untuk pembangunandi Luhak Kepenuhan. Namun kepenuhan dari kadis trck ini belum final. ” insya allah akan kita bahas dan hearing di dprd kab rohul,” imbuhnya.

“Apa yang kita suarakan ini atau perjuangan tentang kelahiran tuan guru syeikh abdul wahab rokan bukan hanya untuk orang luhak kepenuhan ini adalah tanggung jawab kita bersama sebagai masyarakat rokan hulu dan kebetulan saja tempat kelahiran tuan guru ini terletak di luhak kepenuhan dan menjadi terkesan kita memperjuang luhak kepenuhan. Bukan seperti itu, kita mengekpos ini terus ke media bahwa tempat dan infrastruktur kelahiran tuan guru ini adalah tanggung jawab kita semua siapa saja bias memberikan kontribusi untuk mengembalikan marwah dan martabat Rokan Hulu,” papar Ismail. (rls/r4n)