Bupati Siak Upayakan ‘Jelajah Sejarah Sepeda’ Masuk Kalender

Bupati Siak, Syamsuar melepas 500 peserta Jelajah Sejarah Sepeda
Bupati Siak, Syamsuar melepas 500 peserta Jelajah Sejarah Sepeda

Siak (SegmenNews.com)- Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya Dirjen Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak, Senin (4/11/13) menggelar sepeda santai dengan tema “Jelajah Sejarah Sepeda”.

Dalam acara tersebut diikuti sekitar 500 orang pelajar dari berbagai sekolah se-kabupaten siak, dilepas Bupati Syamsuar di depan Bangunan Bentang Tangsi Belanda, Kecamatan Mempura dan berakhir atau finis di depan istana siak.

Bupati berharap dalam kegiatan bersepeda tersebut dapat mengetahui situs-situs sejarah yang ada di kabupaten siak dan “Jelajah Sejarah Sepeda” di Siak ini akan diupayakan masuk dalam kalender pariwisata tingkat Nasional.

“Kita akan upayakan Jelajah Sejarah Sepeda ini masuk ke kalender Pariwisata tingkat Nasional,” tekad Bupati.

Sementara khusus untuk bangunan benteng tangsi peninggalan Belanda akan dijadikan museum sejarah. Peserta diajak untuk mengujungi enam situs atau bangunan sejarah yang ada di Siak, diantaranya Tangsi Belanda, Makam Tengku Buang Asmara, Makam Raja Kecik, Makam Koto Tinggi, Balai Kerapatan Tinggi, dan Istana Siak. Pada tipa-tiap pos atau tempat yang dikunjungi, para peserta akan diberikan bergam kuis dan permainan yang merangsang rasa ingin tahu mengenai sejarah Kabupaten Siak.

Para peserta memulai napaktilas sejarah dari Tangsi Belanda. Tangsi belanda dulunya merupakan bangunan rumah dan kantor peninggalan belanda yang terletak di kelurahan Benteng Hilir. Namun sayangnya, situs sejarah peninggalan Belanda ini terlihat kurang terawat.

Dan terus bergerak menuju Makam Tengku Buang Asamara. Tengku Buang Asmara bergelar Sultan Abdul Jalil Muzafar Syah (Sultan Ke 2 Di Kerajaan Siak Sri Indrapura). Sultan ini terkenal dengan perjuangannya melawan penjajahan belanda. Puncaknya ketika Sang Sultan memimpin pasukannya melawan penjajahan Belanda pada tahun 1752-1765 atau yang dikenal dengan istilah ” perang Guntung”.

Seterusnya peserta melewati Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah. Kemudian peserta bergerak menuju lokasi Makam Raja Kecik yang berada di Buantan, Desa Langkai Kabupaten Siak. Makam Raja yang bergelar Sultan Abdul Jalil Rahmansyah. Makam ini merupakan raja pertama Kerajaan Siak.

Dan setelah berkeliling ke situs-situs sejarah yang ada, maka perjalanan para peserta berakhir di finis yakni depan istana siak. setelah itu diumumkan pemenang dalam lompa bersepeda mengelilingi situs sejarah tersebut.

Direktorat Jelajah dan Sejarah, Kasub Dit Sejarah dan Nilai, Edi Swuardi mengutarakan bahwa kegiatan ini diadakan dalam bentuk mengendarai sepeda dan melalui bangunan sejarah. Melalui kegiatan ini para peserta bisa mengenal aspek sejarah dan budaya yang ada di Kabupaten Siak.

“Melalui aktifitas bersepeda yang menyenangkan, pesera kegiatan jelajah sepeda bersejarah bisa memahami nilai dan budaya yang terkandung dalam setiap objek sejarah yang dikunjungi,” ujar Edi.***(adv/hum/rinto)