Siak (SegmenNews.com)– Ketua DPRD Siak, Zulfi Mursal, S.H, mempertanyakan gelaran hallowen pada Sabtu (2/11-2013) di panggung Siak bermadah depan Istana Siak, karena hal tersebut bukan merupakan budaya Indonesia dan sama sekali tidak ada nilai panutannya bagi masyarakat.
“Hallowen Bukan Budaya Kita, Kemana para tokoh masyarakat, kemana pemerintah daerah, kok bisa pesta hallowen yang notabene meng-explor hantu, bisa
digelar di Siak. Tidak adakah budaya kita yang lain yang bisa ditampilkan?,” ucap Zulfi, Selasa (6/11-2013) di kediamannya,
komplek rumah dinas jalan Kecik-Siak.
Dikatakan, aneka ragam seni budaya yang dimiliki Siak sebagai dampak heterogenitas masyarakatnya, memang harus terus
dipelihara karena bisa menjadi sarana pemersatu dan kondusifnya situasi dan kondisi daerah. Dan hal itu, bukan berarti
membiarkan budaya asing begitu saja masuk dan merasuk di Negeri Istana ini karena membutuhkan filter.
Sebagai contoh positif adalah pagelaran wayang kulit di kecamatan Bungaraya pada pekan lalu, yang dinilai baik, karena selain
salah satu budaya Indonesia, juga mengingat merupakan kontribusi suku Jawa yang telah menjadi bagian masyarakat Siak serta
mengandung nilai-nilai luhur di dalamnya.
“Tapi hallowen, dimana suri tauladannya? Anehnya lagi, kok bisa digelar yang mengindikasikan ada pihak yang mengijinkan dari
unsur Pemkab terkait,” ujarnya bertanya.
Zulfi pun mengaku akan segera mempertanyakan hal ini ke Dinas terkait di Pemkab Siak. Zulfi juga mengaku belum tahu siapa
penyelenggara acara tersebut.***(rin)