Saat ini umat muslim Indonesia dan penduduk dunia muslim pada umumnya sedang memperingati dan merayakan pergantian tahun baru hijriyah, dari tahun 1434 H menuju 1435 H. Pergantian tahun baru hijriyah ini diperingati dan dirayakan umat Islam di seluruh belahan dunia muslim, dengan berbagai cara sesuai dengan tradisi dan kebiasaan setempat.
Pergantian tahun baru hijriyah ini hendaknya dapat meningkatkan lima kesadaran penting bagi umat muslim, dalam rangka memperbaiki kualitas diri, masyarakat dan lingkungannya.
Menurut Kepala Kantor Kementerian Agama Rokan Hulu, Drs H Ahmad Supardi Hasibuan, MA, agar pergantian tahun baru hijriyah ini memiliki kesan penting, hendaknya masyarakat meningkatkan lima kesadaran utama, sehingga tidak terkesan acara seremonial belaka. Kesadaran pertama adalah kesadaran untuk melakukan perubahan ke arah kebaikan dalam segala bidang kehidupan dari waktu ke waktu.
Kesadaran yang kedua adalah kesadaran akan nilai-nilai kemanusiaan dan kehormatannya, sebab manusia adalah makhluk tertinggi ciptaan Tuhan yang dalam dirinya telah ditiupkan Ruh Tuhan.
Kesadaran yang ketiga adalah kesadaran akan nilai-nilai tangungjawab sosial, sehingga tercipta suatu suasana dimana satu bangsa atau satu suku dan atau satu diri, bertanggungjawab dengan bangsa, suku dan diri yang lainnya.
Kesadaran keempat adalah kesadaran akan persaudaraan sejati, dimana seluruh umat manusia adalah bersaudara, berasal dari nenek yang satu yaitu Nabi Adam As, dan diciptakan dari bahan yang sama yaitu tanah.
Kesadaran kelima adalah kesadaran akan ketuhanan, ternyata hidup ini tak bisa dilepas pisahkan dari peran-peran ilahiyah. Manusia membutuhkan Tuhan karena Tuhan adalah pencipta umat manusia.
Apabila kelima kesadaran tersebut dapat diwujudkan dalam pergantian tahun baru hijriyah ini, maka masa depan umat Islam akan lebih cerah, harga diri dan daya tawarnya akan semakin meningkat, serta peradabannya akan lebih luhur, bermartabat dan mewarnai peradaban dunia.***
Oleh: KaKan Kemenag Rohul: Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA