Disdikpora dan Kemenag Rohul Bahas Kurikulum MDTW dan MDTU

Rokan Hulu (SegmenNews.com)– Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab Rohul dan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kab Rohul, bahas kurikulum Madrasah Diniyah Takmiliyah Wustha (MDTW) dan Madrasah Diniyah Takmiliyah Ulya (MDTU) pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Umum/Kejuruan (SMU/K) se Kab Rohul, Rabu (20/11/2013) bertempat di Hotel Arya Duta, Pekanbaru.

Pembahasan tentang kurikulum MDTW dan MDTU tersebut menghadirkan nara sumber utama Kakanwil Kemenag Riau Drs H Tarmizi Tohor MA yang diwakili oleh H Zulfadli Lc MA, Dr H Mawardi M Saleh Lc MA, Dr H Samruddin Nasution MA, Dr H Mustafa Umar Lc MA, H Nurhadi Husein Lc MA, H Abd Somad Lc MA, H Zulfikar Abdul Malik Lc, dan Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Suska Riau Pekanbaru.

Bupati Rokan Hulu Drs H Achmad MSi dalam sambutan pengarahannya ketika membuka acara itu secara resmi, menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rohul dalam hal ini Disdikpora, bekerjasama dengan Kantor Kemenag Rohul, akan membentuk MDTW dan MDTU pada SMP dan SMU/K se Rohul.

Pembentukan MDTW dan MDTU tersebut akan dilaksanakan pada tahun anggaran 2014/2015 pada 16 SMP dan SMU/K se Rohul sebagai pilot proyek. Pada tahun berikutnya akan dibentuk di semua SMP dan SMU/K se Rohul, sehingga dengan demikian pendidikan agama bagi anak didik akan lebih baik dibandingkan dengan yang ada selama ini, papar Achmad.

H Zulfadli Lc MA mewakili Kakanwil Kemenag Riau menyambut baik pembentukan MDTW dan MDTU pada SMP dan SMU/K di Kab Rohul ini. Pembentukan ini adalah yang pertama di Riau dan akan dijadikan sebagai model percontohan bagi kab/kota lainnya di Provinsi Riau. Kenakalan remaja yang meresahkan masyarakat selama ini, salah satunya disebabkan kurangnya pendidikan agama bagi anak didik, tegas Zulfadli.

Kakan Kemenag Rohul Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA, usai acara pembukaan menyatakan bahwa pembentukan MDTW dan MDTU ini adalah langkah besar dan spektakuler, sebab selama ini MDTW dan MDTU baru ada dalam konsep, sedangkan pada tataran aplikatif belum ada sama sekali.

Untuk itu, Ahmad Supardi berharap, agar program ini mendapatkan dukungan dari semua pihak, sehingga pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik. Kalau ada kekurangan dan kelemahan adalah hal yang lumrah terjadi dimana saja, tentu perlu dilakukan evaluasi setiap tahun, untuk diperbaiki selanjutnya.***(r4n)