Bentrok Sekuriti PT TBS Versi Warga

ilustrasi bentrok
ilustrasi bentrok

Teluk kuantan (SegmenNews.com)- Yuti Yusri, warga Desa Pantai Kecamatan Kuantan Mudik, salah seorang korban luka dikepala pada bentrokan warga dengan Sekurit PT TBS, Sabtu (14/12/2013) ditemui di RSUD Telukkuantan membeberkan kronolgis peristiwa tersebut.

Menurut Yuti, saat itu ia bersama tiga rekannya sengaja mendatangi pos sekuriti PT TBS setelah mesin dompeng milik mereka dirusak oleh sekuriti perusahaan tersebut.

Dikatakan Yuti, kedatangan mereka hanya ingin menanyakan kenapa mesin itu dirusak, padahal mesin itu sudah mereka bawa keluar dan tidak lagi melakukan aktivitas.

“Awalnya, sekuriti ini datang ke kami dan melarang untuk bekerja, dan mesin ini pun di keluarkan dan berhenti beraktivitas. Tapi setelah dikeluarkan, mesin-mesin ini tetap dihancur oleh sekuriti itu,” ujarnya mengawali ceritanya.

Mengetahui hal tersebut, dirinya bersama tiga rekannya yang lain mendatangi pos sekuriti untuk mempertanyakan hal tersebut. “Di pos itu ada sekuriti, Brimob dan TNI,” sambungnya.

Sesampai di Pos, kata Yuti, salah satu dari rekannya langsung diborgol oleh sekuriti tersebut tanpa menanggapi pertanyaan mereka.

Sambil diborgol, lanjutnya lagi, rekannya tersebut dipukuli.”Ada sekitar 15 orang lah sekuriti, Brimob dan TNI di sana saat itu,” katanya.

Tidak terima rekannya dipukuli dan ditangkap, Yuti pun mengaku memohon kepada sekuriti tersebut agar temannya itu dilepaskan.

Permintaan tidak digubris, justru kata Yuti dirinya ikut dipukuli. “Pokoknya semua memukul, tak terhitung berapa kali pukulan yang saya terima, sampai-sampai kepala saya bocor seperti ini,” katanya sambil memperlihatkan luka dikepalanya setelah mendapatkan jahitan dari Rumah sakit.

Untung saja kata Yuti, dirinya sempat melepaskan diri dari keroyokan para sekuriti dan aparat tersebut. Lepas dari keroyokan itu lah dirinya menelpon salah satu warga satu Desanya untuk meminta pertolongan.

Beberapa waktu berselang sebut Yuti, maka datanglah warga Desa untuk menyelamatkan dirinya dan satu rekannya yang ditahan oleh sekuriti di Pos.

Padahal kata Yuti, kedatangan warga saat itu mencoba bernegosiasi agar rekan mereka yang ditahan agar dilepaskan. Tapi perundingan baru disampaikan, salah seorang anggota Brimob justru melepaskan tembakan tepat di dekat kuping salah seorang warga.

Mendengar letusan tersebut justru membuat emosi warga terprovokasi sehingga masyarakat dengan membabi buta menyerang para sekuriti tersebut.

“Tembakan itu seolah-olah memancing emosi warga, sehingga terjadilah peristiwa tersebut,” katanya.

Yuti mengaku sangat menyayangkan kejadian tersebut. Dirinya menganggap seolah-olah pihak perusahaan telah mengadu domba masyarakat dengan masyarakatnya sendiri.

“Perusahaan telah mengadu domba masyarakat, karena dari pihak sekuriti juga ada masyarakat tempatan, kita sangat menyayangkan sikap perusahaan,” ujarnya.

Kemudian, salah satu tokoh masyarakat Desa Pantai tersebut ketika dihubungi Minggu (15/12/2013) mengaku telah membuat laporan atas pengeroyokan dirinya tersebut ke Polsek Kuantan Mudik.***(di/kn)