Pangkalan Kerinci (SegmenNews.com)– Guna mendalami dugaan korupsi pengadaan hewan ternak di Dinas Peternakan (Disnak) kabupaten Pelalawan, tim penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Pangkalan Kerinci, telah memeriksa 15 kelompok tani.
“Kita telah periksa 15 orang dari 70 kelompok tani yang menerima bantuan hewan ternak tersebut,” ungkap Kajari Pangkalan Kerinci Adnan SH melalui Kasi Pidsus Robi H Siregar SH, Selasa (23/12/13).
Namun Kasis Pidsus tidak membeberkan nama-nama kelompok tani yang telah diperiksa tersebut. Tapi yang jelas kelompok tani yang tersebar di 12 kecamatan di kabupaten Pelalawan. Mengaku telah menerima bantuan hewan ternak yang di anggarkan dari APBD Pelalawan tahun 2012 bernilai miliaran rupiah.
Tetapi bantuan hewan ternak itu banyak yang mati dan terkesan kurang pengawasan. Hingga mendapat sorotan dari DPRD pelalawan pada LKPj beberapa waktu lalu dan kini di tindak lanjuti oleh pihak Kejari Pangkalan Kerinci, guna mengungkap adanya dugaan terjadi korupsi dalam pengadaan heran ternak tersebut.
“Sebelumnya kita juga telah meminta keterangan tiga pegawai Disnak. Rencana dalam waktu dekat panitia dan kelompok tani lainnya juga akan dipanggil sebagai saksi. Karena kasusnya masih setingkat lik, jadi kita masih terus mengumpulkan data dan
keterangan saksi. Kalau sudah cukup bukti baru ditingkatkan ke dik,” papar Robi.
Pengadaan hewan ternak Disnak tahun 2012 diantaranya untuk bibit itik sebanyak 19.500 reko dengan nilai Rp1,3 miliar, yang dibagikan pada kelompok tani di daerah kecamatan Sekijang, Pangkalan Kerinci, Ukui, Pangkalan Kuras, Langgam dan Pangkalan Lesung.
Kemudian pengadan bibit itik sebanyak 4.000 ekor senilai Rp300 juta untuk kelompok tani di daerah Kecamatan Kuala Kampar dan Teluk Meranti. Sedangkan untuk bibit ayam buras sebanyak 7.000 ekor sebesar Rp212 juta untuk kecamatan Langgam, Teluk Meranti, dan Pangkalan Lesung. Bibit ayam betelur sebanyak 2.500 ekor sebesar Rp187 juta.
Selanjutnya untuk bibit ternak sapi betina sebanyak 1.200 ekor senilai Rp7 miliar lebih, sapi bali pejantan sebanyak 250 ekor sebesar Rp2 miliar, bibit ternak kerbau betina sebanyk 35 ekor senilai Rp315 juta, pejantan 8 ekor senilai Rp92 juta.
Sedangkan untuk bibit kambing betina sebanyak 150 ekor senilai Rp200 juta.***(fin)