SegmenNews.com Life- Betapa terkejut polisi saat mendatangi sebuah rumah di Haywards Heath, Sussex. Mereka melihat remaja laki-laki tergantung di jendela kamar tidurnya. Darah mengucur dari pangkal pahanya. Di ruangan lain, sang ibunda ketakutan sambil menahan sakit.
Remaja itu diyakini mabuk setelah mengonsumsi mefedron atau dikenal sebagai “meow meow”. Ia lalu menikam ibunya, dan tanpa sadar memotong alat vitalnya sendiri. Setelah ibunya menelepon layanan darurat, mereka dilarikan RS Royal Sussex County di Brighton.
Beruntung, kondisi mereka kini stabil. Ahli bedah dari RS University College London pun sudah mengembalikan alat vital remaja 19 tahun itu seperti sedia kala.
Remaja itu sedang merayakan liburan Natal di rumahnya saat peristiwa itu terjadi. Menurut keterangan teman-temannya, ia memang suka bereksperimen dengan obat-obatan. Malam sebelum pulang itulah, ia mengonsumsi mefedron.
“Dia baru pulang dari universitas untuk Natal. Sepertinya dia mengambil mefedron dan tak sadar ketika menyerang ibunya lalu beralih ke dirinya sendiri,” ujar salah satu teman remaja itu, seperti dikutip Mirror.
Juga Dikonsumsi di Indonesia
Mefedron sendiri menjadi obat terlarang di Inggris sejak 2010. Sebelumnya, obat itu masih dilegalkan. Namun, terdapat setidaknya satu orang meninggal dalam seminggu setelah mengonsumsi obat itu. Ia pun digolongkan sebagai narkotika kelas B.
Secara kimiawi, mefedron mirip dengan senyawa yang ditemukan dalam tanaman khat dari Afrika Timur.
Itu sangat populer dijajakan di klub-klub malam Inggris. Mefedron lebih mudah tersedia, dan kerap dijadikan alternatif pengganti MDMA alias ekstasi.
Selain itu, mefedron juga dikenal lebih murah. Meski begitu, efeknya tak dapat disepelekan. Mengutip Daily Mail, pengaruh mefedron sama seperti kombinasi MDMA, amfetamin, dan kokain. Penggunanya akan mengalami euforia seperti baru saja mengonsumsi ekstasi.
Selain itu, mereka juga dapat mengalami kecemasan serta paranoia. Efek sampingnya: sakit kepala, jantung berdebar, mual, tekanan darah tinggi, tenggorokan terbakar, pendarahan hidung, dan nyeri sendi.
Di Indonesia, tanaman itu juga sebelumnya tak dihiraukan. Setelah Raffi Ahmad tertangkap Badan Narkotika Nasional mengonsumsi metilon–zat yang berefek sama seperti katinon–barulah petugas ramai memusnahkan tanaman itu. Ia pun dimasukkan narkoba golongan 1.
sumber: viva