Selatpanjang (SegmenNews.com) – Pulang kampung setiap Kamis dan Jumat seakan sudah menjadi agenda rutin bagi sejumlah oknum pejabat di Kepulauan Meranti, karena mereka berasal dari daerah lain.
Kondisi itu pula yang membuat sejumlah kantor pemerintah sepi pejabat. Akibatnya, masyarakat yang hendak berurusan pun sulit mendapatkan pelayanan maskimal dan terpaksa mengurungkan niatnya menjelang Senin hingga Rabu, setelah para pejabat itu kembali melaksanakan tugasnya.
Pantauan di Pelabuhan Tanjung Harapan Selatpanjang, selama beberapa bulan terakhir, hampir setiap Kamis dan Jumat belasan oknum pejabat di daerah ini kerap terlihat bepergian.
Selain tujuan ke Kota Pekanbaru, sebagian dari mereka juga ada yang berangkat ke Kota Batam, Kepulauan Riau. Belum diketahui secara pasti apakah keberangkatan mereka benar-benar karena ada urusan dinas.
Informasi yang beredar di lapagan, sejumlah oknum pejabat itu sengaja pulang kampung untuk menemui anak dan istri mereka yang tinggal di Batam, Pekanbaru dan sejumlah daera lainnya di Riau.
Seperti yang terlihat pada Kamis dan Jumat, begitu banyak oknum pejabat yang mangkir dari tugasnya sebagai pelayan masyarakat.
Bahkan ada di antara mereka yang tersipu malu ketika melihat sejumlah wartawan berada di pelabuhan tersebut. Dengan berbagai alasan para oknum pejabat ini berusaha meyakinkan wartawan bahwa keberangkatan mereka karena ada urusan dinas di luar kota.
Sekretaris Daerah Kepulauan Meranti, Iqaruddin MSi ketika dikonfirmasi tentang hal itu, mengakui bahwa banyak laporan yang ia terima dari masyarakat tentang ulah oknum pegawai negeri sipil (PNS) tersebut.
Bahkan dari laporan yang ia terima, banyaknya pegawai yang menghilang pada jam kerja setiap akhir pekan tidak hanya dilakukan oleh pegawai biasa, tetapi juga oleh pejabat eselon II, III, dan IV yang bepergian ke luar daerah tanpa penugasan dari pimpinan.
Dia juga berjanji akan segera menindaklanjuti hal itu sehingga ulah para oknum pegawai dan pejabat Meranti ini tidak menjadi masalah baru di masyarakat.
“Kabarnya memang masih banyak yang tiba-tiba hilang tanpa keterangan. Saat dibutuhkan sudah tidak ada di Selatpanjang. Ini sangat memalukan,” ucap Iqaruddin kepada wartawan melalui telepon selulernya, Jumat (28/3/2014).***(knc/sn)