Pelalawan (SegmenNews.com)– Selama 30 tahun beroperasi di Pelalawan dan kabupaten Inhu, PT Medco selaku perusahaan eksploitasi Minyak bumi Blok Kampar akhirnya akan habis masa kontraknya pada 27 Mei.
Dengan berakhirnya kontrak kerja tersebut, masyarakat Pelalawan khususnya yang berdomisili disekitar perusahaan PT Medco meminta supaya pemerintah tidak memperpanjang kontrak mereka melainkan dikelolah sendiri dengan melibatkan perusahaan daerah.
Puluhan tokoh dan masyarakat yang bernama forum masyarakat Pelalawan block Kampar (FMPBK) mendatangai kantor DPRD Pelalawan untuk mempertanyakkan kepada tentang PT Medco, para aksi menuntut agar block kampar bisa diambil oleh Kabupaten Pelalawan.
Selama ini beroperasi perusahaan luar ini tidak memberikan kontribusi buat Pelalawan. Para masyarakat akan menuntut kepada Pemerintah Kabupaten Pelalawan untuk mengambil alih block Kampar, kalau tidak selesai juga ribuan masyarakat akan mendatangai kementerian ESDM pusat nantinya.
Aksi ini akan bertambah banyak dimana ini memperjuangkan hidup mati masa depan Kabupaten Pelalawan. Lontangan suara yang menggema ruang pertemuan kantor DPRD Pelalawan terdengar sampai keluar, dimana FMPBK siap merebut block Kampar sampai tetesan darah terakhir. Membuat dan membukti demi kemajuan pembangunan daerah agar tidak ada lagi kemiskinan di Negeri Tuah Sekata ini.
Usai pertemuan dengan dengan mebahas block Kampar, Rabu (28/5), Bupati Pelalawan HM Harris mengatakan, tidak ada hasil yang didapat Pemerintahan Kabupaten Pelalawan untuk blok Kampar selama ini, dimana tidak ada kesejahteraan buat masyarakat, perektrutan tenaga kerja dan pendidikan. Disamping itu juga untuk pembagian hasil dana bagi hasil (DBH) yang didapat oleh Pelalawan.
HM Harris juga mengatakan, dalam pertemuan kemarin untuk pembahasan DBH tidak adil, dimana kalau Pemkab menanamkan saham di blok Kampar mendapat hasil 10 persen sedangkan kalau tidak tanam saham disana mendapat 5 persen. Padahal blok Kampar terletak didaerah Kabupaten Pelalawan yang mempunyai sumber daya alam yang kaya beraneka raga.
” Semoga blok kampar ini bisa direbut dan dikelola oleh daerah sendiri, dengan diambil blok Kampar 5 atau 10 tahun akan datang putra tempatan bisa duduk disana,”ungkapnya.
Hal yang sama juga disampaikan juru bicara F-MPMBK Zulmizan Assagaf mengatakan, lahirnya forum ini didasari oleh, keinginan masyarakat Pelalawan untuk mengelolah blok kampar.
Forum ini lahir secara spontan saja, namun mendapat dukungan penuh oleh sejumlah komponen masyarakat Pelalawan. Baik itu lembaga adat, himpunan pemuda, mahasiswa dan sudah bertekad penuh satu suara yakni mengambil alih blok Kampar.
Zulmizan juga mengatakan, setidaknya ada dua tuntutan penting terbentuknya forum ini yakni pertama pengelolaan block Kampar diserahkan kepada Pemda melalui BUMD. Kedua kementrian ESDM tidak melakukan lelang terbuka terhadap pengelola blok Kampar.
” Menghimbau, mohon dukungan dan doa kepada seluruh komponen masyarakat Pelalawan agar ikut serta bersama-sama berjuang untuk mendapatakn pengelolaan blok Kampar oleh pemerintah kabupaten Pelalawan,” ungkapnya.***(fin)