Bau Busuk, Warga Meranti Takut Konsumsi Raskin

Warga memperlihatkan beras yang sudah menguning dan berbau busuk
Warga memperlihatkan beras yang sudah menguning dan berbau busuk

Selatpanjang (SegmeNews.com) – Meski Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti sudah menjamin bahwa beras miskin (Raskin) yang disalurkan kepada masyarakat bebas dari formalin dan berbagai penyakit lainnya, namun masyarakat tetap ragu mengkonsumsi beras tersebut.

Apalagi setelah beras yang mereka beli dengan harga murah tersebut telah menimbulkan bau tak sedap dan warna mulai menguning.

“Semalam Raskin ada dibongkar di pelabuhan Sei. Tohor Kiri, Raskin itu sepertinya tidak layak dikonsumsi, warnanya kuning dan agak bau,” kata salah seorang warga Sei Tohor Kiri yang minta agar identitasnya dirahasiakan, Kamis (19/6/2014) malam.

Walaupun dirinya masih tergolong miskin dan tercatat sebagai penerima Raskin, namun pria itu dengan tegas mengaku akan menolak dan tidak akan membeli Raskin itu.

“Memang kami miskin, tapi janganlah beras seperti itu diberikan ke masyarakat. Pemerintah juga harus memperhatikan hal ini. Kalau dibagikan saya tidak maulah, jadi ragu kita mau mengkonsumsinya,” sebutnya.

Camat Tebingtinggi Timur, Helfandi, ketika dikonfirmasi mengatakan sampai saat ini belum ada laporan yang ia terima mengenai permasalahan itu. Bahkan informasi yang saya terima dari Sekcam bahwa beras yang didistribusikan Bulog tersebut kondisinya bagus dan tidak bermasalah.

“Memang sedang ada pendistribusian Raskin dari Bulog. Dan Raskin tersebut sudah pula didistribusikan ke beberapa desa. Tapi saya belum mendapat laporan kalau beras tesebut bermasalah,” katanya.

Helfandi mengakui masih ada stok lama, namun tetap tidak bermasalah dan masih bisa dikonsumsi. Kepastian itu ia dapatkan setelah menghubungi Sekcam selaku pengelola Raskin di tingkat Kecamatan Tebingtinggi Timur.

“Saya sudah hubungi Sekcam dan minta kepastian apakah Raskin tersebut layak dikonsumsi atau tidak. Sekcam sendiri mengaku tidak ada masalah dengan beras tersebut. Dan sewaktu pendistribusian dari Bulog Bengkalis, turun tim dari Provinsi dan Pusat untuk memastikan Raskin itu bermasalah atau tidak,” sebut Helfandi.

Kemudian, Sekcam Tebingtinggi Timur Husni Jamal. Dia mengaku bahwa tidak ada laporan dari Kades tentang permasalahan beras tersebut. Bahkan semuanya mengaku kalau Raskin yang disalurkan itu masih dalam kondisi aman dan layak konsumsi.

Husni juga tidak menampik adanya sekitar 35 karung Raskin yang dalam kondisi basah ketika pendistribusian ke Desa Nipah Sendanu. Beras-beras yang basah ini tidak dibagikan ke masyarakat, melainkan diamankan ke Ibukota Kecamatan Tebingtinggi Timur.

“Memang ada beras basah ketika pendistribusian ke Nipah Sendanu. Beras itu tidak kita bagikan ke masyarakat, melainkan kita bawa ke kecamatan untuk diamankan. Tadi saya sudah menghubungi ABK kapal, beras itu kita bawa ke kecamatan, mungkin saat di bongkar di pelabuhan itulah masyarakat melihat beras tersebut tidak bagus. Mungkin ini hanya kesalahpahaman saja,” ungkap Husni.***(mrt/kpr)