PEKANBARU (SegmenNews.com) – Limbah rumah sakit, memang merepotkan, sehingga berpeluang tidak tertangani secara benar. Karena itu diperlukan pengawasan, sebab limbah bisa membahayakan kehidupan masyarakat.
“Limbah medis maupun non medis tetap tidak bisa diabaikan begitu saja. Apapun alasannya,” ujar Dr Elviriadi Spi MSi, pemerhati lingkungan, Senin (21/07/2014).
Saat dihubungi wartawan dirinya menyebutkan, tanpa penangganan yang maksimal dikhawatirkan limbah, tersebut bisa menjadi wabah berbahaya.
Apalagi terdapat kandungan-kandungan zat kimia berbahaya pada limbah rumah sakit.
“Sebenarnya tidak hanya rumah sakit, puskesmas maupun balai klinik dan Lembaga Peduli Kesehatan Masyarakat (LPKM), mesti juga diawasi pada pengolahan limbahnya,” tambahnya.
Bila persoalan limbah tidak ditangani sedari dini dikhawatirkan udara, tanah, maupun air di Pekanbaru bakal tercemar. “Ini efeknya jangka panjang. Apa lagi limbah cair tidak ditangani, bakal masuk ke tanah dan bisa mencemari sumber air bersih. Dengan kebutuhan air yang terus meningkat sangat membahayakan bagi kesehatan masyarakat,” ulasnya.
Menurut Dosen jurusan Peternakan UIN Suska Riau ini, Pemerintah Pekanbaru (Pemko) tidak bisa melepas pengawasannya terhadap rumah sakit maupun balai kesehatan lainnya. “Pemerintah mesti pula mengatur pendirian balai kesehatan, seperti klinik maupun puskesmas. Karena saat ini banyak berdiri di dekat pemukiman warga, tidak jelas seperti apa pengolahan limbahnya,” sebutnya.
Terkait mahalnya pengolahan limbah, bagi Elviriadi hal tersebut mesti turut diselesaikan oleh pemerintah. “Memang biaya yang mahal tidak bisa kita pungkiri. Setidaknya pemerintah turut mencari jalan keluar apakah dengan memberikan dispensasi pembiayaan maupun mengkosentrasinya pengolehan limbah disatu tempat,” paparnya dosen yang pernah menjadi pemakalah di University Of Auckland di Newzeland serta di Ohio State University, Colombus Amerika Serikat.
Namun bagi Elviriadi hal mahalnya ongkos yang perlu dikeluarkan untuk limbah bukanlah suatu alasan yang tepat. “Saya pikir itu bukan alasan bagi rumah sakit untuk tidak serius mengolah limbahnya. Karena lebih baik kita menjaga orang teap sehat dari pada mengobatikan?,” tuturnya.***(bertuah)