Rokan Hulu (SegmenNews.com)- 246 orang Jamaah Calon Haji (JCH) Rokan Hulu (Rohul), yang tergabung pada kloter 5 bersama JCH Inhu dan Kota Pekanbaru, setelah selesai melaksanakan Wukuf di Arofah, kemudian bermalam (mabith) di Muzdalifah, lalu melontar Jumroh di Mina dengan mengambil nafar Tsani.
Nafar Tsani itu adalah melontar Jumroh selama empat hari, pada hari pertama melontar Jumrah Aqobah saja, sedangkan hari kedua melontar Jumrah Ula, Jumrah Wustha, dan Jumrah Aqobah. Pada hari ketiga dan keempat, melontar ketiga Jumrah sebagaimana pada hari kedua.
Demikian disampaikan Kakan Kemenag Rohul Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA, kepada wartawan berbagai media massa, Senin (6/10/2014) di kantornya Jalan Ikhlas Kompleks Perkantoran Pemerintah, Kota Pasir Pengaraian, setelah mendapat laporan dari Ketua Kloter 5 Drs Marjoni MAg, Pembimbing Ibadah Drs H Edi Tasman MSi, dan Petugas Daerah Rohul Irwandi S Sos MSi.
Mereka bertiga melaporkan kepada Kakan Kemenag Rohul, bahwa 246 JCH Rohul yang tergabung dalam Kloter 5 Embarkasi Batam, bersama dengan 179 JCH Inhu dan 19 JCH Kota Pekanbaru, saat ini semuanya telah selesai melaksanakan Wukuf di Arofah, telah bermalam (mabith) di Muzdalifah dan sekarang sedang melontar Jumrah dengan mengambil Nafar Tsani dan bukan Nafar Awal.
Menurut ketiga petugas kloter tersebut, para JCH jika selesai melontar Jumrah di Mina dengan Nafar Tsani, maka pada hari Selasa (7/10/2014) akan langsung menuju Makkah al-Mukarromah untuk melaksanakan Thawaf Ifadhah dan Sa’i Haji. Jika ini sudah selesai dilaksanakan, maka JCH Rohul telah resmi menjadi Jamaah Haji dan berhak menyandang gelar Haji dan Hajjah.
Kakan Kemenag Rohul menitip pesan kepada ketiga petugas kloter tersebut, agar seluruh JCH khususnya JCH uzur, agar dapat dibantu untuk melaksanakan melontar Jumrah, karena memang jarak dari Mina ke Jamarat cukup jauh yaitu sekitar 2,5 KM, sehingga para JCH perlu dibimbing dan dibantu.
Termasuk juga untuk pelaksanaan Thawaf Ifadhah dan Sa’i, di tengah-tengah jutaan umat Islam yang sedang melaksanakan ritual ibadah haji. Khusus untuk jamaah uzur, pastilah mereka ini membutuhkan bantuan, seperti kursi dorong dan termasuk pendorongnya, sehingga dapat melaksanakan Thawaf dan Sa’i, tegas Ahmad Supardi.***(rls)