Rokan Hulu (SegmenNews.com)- Jalan produksi menuju empat desa di Kecamatan Tandun serta enam desa di Kecamatan Pendalian IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu putus akibat direndam banjir hingga, Selasa (25/11/2014) sore.
Banyak warga tidak berani melintasi genangan banjir, mereka masih menunggu air surut. Menurut Kepala Desa Dayo Fitria Ruliani ST badan jalan produksi Simpang PIR-Desa Dayo yang sudah berusia sekitar 30 tahun terendam sejak Selasa pagi. Air semakin tinggi menjelang sore ini.
Karena ketinggian air di badan jalan sekitar 60 centimeter dan arus sangat deras, banyak anak sekolah yang mengendarai sepeda motor tidak berani melintas. Pasalnya, kedalaman air di bawah badan jalan mencapai 1,5 meter hingga 2 meter.
“Sampai siang ini, arusnya semakin sangat deras. Banyak anak sekolah menunggu air surut, kalau truk tangki perusahaan biasa saja lewat, tapi kalau sepeda motor tidak berani lewat,” kata Fitria.
Fitria didampingi Kepala BPD Dayo Syamsuari ST mengungkapkan jalan produksi Simpang PIR-Desa Dayo sekitar 4,5 kilometer digunakan oleh tiga perusahaan, seperti PT SPE, PT Matsuba Citra Mandiri, dan PTPN V Sei Siasam. Namun demikian, tiga perusahaan dinilai tidak peduli dengan kondisi jalan disana.
Jalan produksi itu menghubungkan Simpang PIR dengan empat desa di Kecamatan Tandun, yakni Desa Dayo, Bono Tapung, Sei Kuning, dan Desa Tandun Barat. Selain itu, warga di enam desa di Kecamatan Pendalian IV Koto juga biasa melewati jalan tersebut.
“Saya sudah pernah surati pihak PT SPE ke kantornya di Jakarta, tapi nampaknya belum ada tanggapan sampai hari ini,” jelas Fitria. Dia mengakui tiga perusahaan tidak pernah terlihat melakukan perbaikan jalan produksi Simpang PIR-Desa Dayo.***(di/zar)