SegmenNews.com- Mendengarkan rekaman dari kotak hitam (black box) pesawat yang mengalami kecelakaan bukanlah hal yang mudah, tidak seperti mendengarkan musik atau perbincangan biasa. Membutuhkan mental kuat bagi para investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
“Kami mendengarkan detik-detik sebelum mereka menemui ajal. Itu nggak mudah. Itu mengganggu,” kata Investigator KNKT, Nurcahyo Utomo, di lapangan udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Minggu 11 Januari 2015.
Apalagi, saat ini Nurcahyo juga harus mendengar percakapan pilot AirAsia QZ 8501. Ini tugas yang sangat berat baginya, meskipun ia sudah melakukan pekerjaanya ini sejak tahun 1997.
“Pilotnya itu Pak Indriyanto, itu senior saya. Dia yang ngajarin saya terbang. Kebayang nggak, saya harus dengar percakapan terakhir dia,” katanya.
Pengalaman mendengarkan rekaman dari kotak hitam juga tidak hanya mengganggu dirinya. Bahkan, seringkali para investigator terkesima oleh suara-suara menjelang ajal.
“Kami dengar itu gimana rasanya. Allahu Akbar, Allahu Akbar, beberapa detik terakhir sebelum menemui ajal. Merinding kami,” katanya.
Tim investigasi harus mendengarkan ini berkali-kali. “Kami sering terdiam saat rekaman habis beberapa saat. Sampai ada yang ngingetin rekaman harus diputar ulang,” katanya.
Walau berat, ia tidak bisa mengelak dari tugas itu. Di mana mendengar percakapan terakhir di black box menjadi salah satu kunci mengungkap kecelakaan AirAsia.
“Kami akan tahu apa sih yang sebenarnya terjadi dari percakapan pilot atau co-pilot sesaat pesawat itu mengalami kecelakaan,” katanya.***
Red: hasran
Sumber: viva.co.id