Pekanbaru(SegmenNews.com)– Polisi Satuan Pamong Praja (Satpol-PP) terus menggencarkan razia ditempat-tempat hiburan malam di bulan ramadhan ini. Hal itu untuk menjaga ketenangan umat muslim dalam menjalankan ibadah pada bulan suci ini.
Saat razia, Kamis (25/6/15) dini hari. Satpol-PP berhasil menjaring 38 orang dan 34 diantaranya adalah wanita karena tidak menagntongi identitas diri. Mereka dijaring dari tiga tempat hiburan malam yakni, Pujasera Dinasty, Jalan Kuantan Raya, Pujasera Sedap Malam, di Jalan Sutomo dan di Majestic Hotel Jalan Setia Budi.
Bagi mereka yang dicurigai menggunakan narkoba, langsung menjalani tes urine yang dilakukan petugas BNN Kota Pekanbaru, namun hasilnya nihil. Dalam razia tersebut, lokasi pertama yang dirazia petugas adalah Pujasera Dinasty di Jalan Kuantan Raya. Melihat kedatangan petugas, pengunjung langsung berhamburan menyelamatkan diri.
“Di Pujasera Dinasty, kita mengamankan 17 orang wanita serta tiga orang pria. Salah satunya warga asal Malaysia,” kata Kabid Operasional Satpol PP Kota Pekanbaru, Desherianto.
Kemudian, petugas Satpol PP dan BNNK bergeser ke lokasi lainnya, yakni di Pujasera Sedap Malam yang berada persis di belakang Bioskop Holiday 88.
“Di Sedap Malam kita mengamankan delapan orang wanita, serta seorang manager tempat usaha tersebut, lantaran tidak kooperatif kepada petugas,” kata Desherianto, di sela-sela razia.
Usai merazia Sedap Malam, petugas kembali bergerak ke arah Majestiq Hotel. Di sini petugas menyisir lounge hotel dan sejumlah kamar yang diduga dihuni pasangan mesum.
“Di Majestiq Hotel kita berhasil mengamankan sembilan orang wanita yang tidak memiliki identitas diri,” katanya.
Desherianto menambahkan, Puluhan wanita yang terjaring razia tersebut, langsung diangkut petugas ke Kantor Satpol PP Kota Pekanbaru, untuk dilakukan pendataan, sekaligus menjalani tes urine oleh BNNK.
“Mereka tidak memiliki KTP. Kita data semua dan berikan himbauan. Sedangkan hasil laporan BNNK dari beberapa yang di tes urine, semua hasilnya negatif,” kata Desherianto.
Razia ini digelar, lanjut Desherianto, sebagai langkah penindakan guna menjaga dan menghormati umat Muslim yang tengah menjalankan ibadah puasa. Razia difokuskan ke tempat hiburan malam yang disinyalir melakukan kegiatan yang melanggar peraturan daerah.***(bud/bdb)