Teluk Kuantan(SegmenNews.com)- Sudah hampir empat bulan kemarau kering melanda Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing). Selain berakibat terhadap sulitnya mendapatkan air bersih, juga berdampak terhadap penundaan musim tanam kedua pada 2015 ini.
Sawah-sawah kekeringan. Tanahnya pun sudah mulai retak karena kehausan air. Rerumputan yang tumbuh pun perlahan-lahan mulai terkulai layu karena juga kurangnya asupan air.
Kondisi ini pun membuat petani pasrah. Seperti yang dirasakan Pili (38), warga Pauh Angit Pangean. Tak banyak yang bisa dilakukan selain menunggu tibanya hujan.
Baginya, musim kemarau ini merupakan ujian dari Sang Pencipta terhadap umat-Nya. Pasalnya, Agustus ini sudah mulai menyemai benih. Namun sekarang tak bisa dilakukan, karena sawah tak berair.
Ya, kemarau panjang akibat dampak dari El-Nino ini telah membuat musim taanam kedua tahun 2015 di Kuansing menjadi tertunda. Padahal bulan Agustus seharusnya musim tanam kedua sudah mulai dilakukan.
Kepala Dinas Tanaman Pangan (Distangan) Kuansing, Ir H Maisir, Senin (30/8/2015) menyebutkan bahwa seharusnya petani di Kecamatan Hulu Kuantan, Kuantan Mudik dan terus ke hilir, seperti Kuantan Tengah, Benai, Pangean, Kuantan Hilir, Inuman dan Cerenti sudah mulai menanam padi tahap kedua.
Namun dengan kondisi saat ini, menurutnya, para petani ragu untuk menanam, karena takut terjadi fuso akibat kekurangan air meskipun benih dan pupuk mereka sudah di-standby-kan.
Maisir mengakui, bahwa petani tidak dapat berbuat banyak untuk mengatasi kendala cuaca panas ekstrem seperti ini. Kendati pun bisa menggunakan pompa air, namun sumber air juga banyak yang kering.***(kpr)