Karyawan Torganda Kelaparan? Ini Kata Manajemennya

Rokan hulu(SegmenNews.com)- Menejemen Koperasi sawit mahato bersatu PT. Torganda kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu membantah termasuk informasi adanya PHK karyawan dan juga adanya karyawan minum racun akibat tidak lagi bekerja.

Informasi ini beredar karena telah disitanya lahan milik torganda oleh mentri kehutanan RI.

Menejemen PT. Torganda, S Damani, Rabu (9/9/2015) mengatakan bahwa sampai saat ini karyawan PT. Torganda belum ada kelaparan karena tidak bekerja dan informasi yang beredar dikalangan masyarakat umum tidak benar.

Saya yang dipercayakan memimpin perusahaan koperasi sawit mahato bersatu PT. Torganda tidak mungkin membiarkan karyawan saya kelaparan dan dimana tanggung jawab saya sebagai pemimpin.

Apa lagi saat ini kami masih mempunyai stok beras sebanyak 16 ton lagi jika informasi itu berdar karyawan saya kelaparan itu tidak benar. ” Bantahnya.

Memang saat ini karyawan saya tidak lagi bekerja untuk melakukan pemanen tandan buah segar (TBS) kelapa sawit pasalnya CPO kami tidak lagi bisa dijual.

Tetapi karyawan kami sudah dialihkan pekerjaan menjadi perawatan perkebunan, memang mereka tidak lagi bekerja full atau penuh 30 hari melainkan ada pengurangan hari kerja (HK) menjadi 15 Hari kerja.

Sampai saat ini belum ada PHK karyawan meskipun tidak aktivitas panen oleh karyawan namun untuk makan masih bisa ditanggulangi oleh perusahaan, namun untuk kedepannya kita belum tau, karena saat ini pak DL. Sitorus lagi mengurus permalahan ini dengan pemerintah pusat.

Saya berharap permasalahan ini cepat teratasi sehingga karyawan bisa aktiv lagi bekerja dan perusahaan bisa beroperasi seperti biasanya, jika memang tidak ada penyelesaian kemungkinan 700 ribu karyawan PT. Torganda akan terlantar dan hal ini juga harus dipertimbangkan oleh peemerintah.

Terkait informasi adanya karyawan yang sudah makan ubi kayu itu memang benar, namun bukan karena tidak ada beras melainkan untuk antisipasi karyawan kelaparan dan ini terjadi bagi karyawan yang mempunyai keluarga besar dan mempunyai anak banyak.

“Saya memang terkejut mendengar informasi tersebut namun informasi yang telah beredar saat ini itu tidak benar buktinya bapak bisa lihat sendiri kondisi karyawan kami, terkait adanya yang dipasang dapur umum dan tenda itu tidak benar karena kami masih bisa mengatasinya.” ucapnya.***(man)