Masyarakat Riau Diambang Kelaparan

Masyarakat Riau Diambang Kelaparan (net)
Masyarakat Riau Diambang Kelaparan (net)

Pekanbaru(SegmenNews.com)- Kabut asap jangka panjang yang menimpa Provinsi Riau. Akan berdampak pada ekonomi masyarakat. Jika ini terus berlanjut, maka masyarakat Riau akan berada diambang kelaparan dan panceklik.

Tangis kesedihan dan kelaparan akan berkumandang di seluruh pelosok di Riau. Masyarakat kesulitan mencari pendapatan, sementara tiap tahun pengeluaran untuk kebutuhan ekonomi rumah tangga terus merangkak tinggi.

“Akibat asap yang panjang, masyarakat Provinsi Riau akan menuju rawan kelaparan. Asap bukan saja berdampak kepada kesehatan dan pendidikan, tetapi juga kepada perekonomian masyarakat yang tidak berjalan seperti biasanya,” kata anggota DPRD Riau Komisi B, Syamsuar saat menyampaikan jawabab Fraksi tentang Raperda Budaya melayu dalam Rapat paripurna dewan, Senin (5/9/15) kemarin.

Lanjutnya, dampak tersebut sudah mulai terasa, seperti hasil pertanian banyak gagal akibat tanah retak retak tidak ada air. Pembelian barang sembako selaku kebutuhan hidup dibeli dengan harga tinggi. Sedangkan penjualan hasil pertanian dan perkebunan sebagai sumber pendapatan masyarakat dijual dengan harga murah.

Pebisnis juga banyak yang tidak berjalan seperti biasanya. Akibat ruang gerak terbatas, karena bencana asap. Sehingga penghasilan karyawan juga terganggu. Mereka ada yang diusir dari rumah kontrakkan, kendaraan bermotor ditarik leasing, bahkan susu anak tidak lagi terbeli dan lain-lain.

Meski bencana asap sudah terjadi sejak dua bulan lalu, tetapi belum ada reaksi pemerintah pusat maupun daerah untuk menanggulangi bencana ini. Sehingga titik api masih ada dan terus bermunculan dari berbagai penjuru, membakar lahan dan hutan di beberapa provinsi khususnya Riau.

Seharusnya, pemerintah berkomitmen mengatasi bencana asap dengan serius. Memberi sanksi kepada perusahaan terbukti pembakar lahan. Dan berusaha memadamkan api dengan berbagai cara. Supaya perekonomian ini cepat pulih dan masyarakat sejahtera.

“Saya heran, apakah Riau bukan NKRI. Sehingga lambannya bantuan pusat untuk mengatasi bencana asap di Riau. Diakui pemerintah pusat tidak serius memikirkan Riau, tetapi kalau Jakarta sudah dilanda bencana asap, baru pemerintah pusat itu akan memahami apa yang dirasakan oleh masyarakat saat ini,” tegas Syamsurizal.***(alin)