Bandung(SegmenNews.com)- Lima dari tujuh bus Pariwisata PT Nur Shinta Abadi mengalami kerusakan parah terkena lemparan batu oleh massa yang diduga suporter sepak bola, saat berada di Tol Cawang, Jakarta, Sabtu (17/10/2015) dini hari.
Lima bus tersebut tertahan di dalam tol karena ada ratusan orang yang mengadangnya. Tak bisa melarikan diri seperti dua bus lainnya, lima bus ini menjadi sasaran amukan massa. Hampir semua kaca bus pecah dan bodi bus penyok terkena lemparan batu.
“Begitu masuk Tol Cawang, di sana sudah ada banyak orang. Lalu melemparkan batu. Kaca-kaca bus pecah. Batunya masih saya simpan, banyak yang masuk ke dalam,” kata Uce Umaran, Marketing Perusahaan Bus Pariwisata PT Nur Shinta Abadi, melalui sambungan telepon, Sabtu (17/10/2015).
Tujuh bus Pariwisata milik Nur Shinta Abadi itu hendak melakukan perjalanan menuju Banten. Semua penumpangnya adalah pelajar SMPN 1 Majalaya dan guru pembimbingnya. Mereka hendak melakukan study tour ke Banten.
Lalu apa yang dilakukan crew bus menghadapi situasi demikian? Dikatakan Uce, dalam suasana panik, sopir bus langsung tancap gas begitu melihat ada kesempatan lari. Dengan pertimbangan para pelajar mengalami trauma akibat serangan massa yang tak terduga, diputuskan balik arah dan kembali ke Bandung.
“Anak-anak trauma, ada yang terkena pecahan kaca di bagian kepala dan pelipis. Kami balik arah dengan kawalan polisi dari Priuk hingga Bekasi,” kata Uce.
Uce mengatakan sempat melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisisan di Pos Polisi Ciluenyi. Namun oleh pihak polisi diminta untuk melaporkan kepada polisi di Tol Cawang.
Peristiwa pelemparan bus ini terjadi sehari sebelum laga finalPiala Presiden yang mempertemukan Persib Bandungmelawan Sriwijaya FC di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Laga final di Jakarta ini menumbulkan banyak kehawatiran terjadi bentrokan antara suporter Persib Bandung, bobotoh, dengan suporter Persija, The Jakmania, karena dua klub suporter ini memiliki sejarah perseteruan yang kronis.
Sejumlah upaya pun dilakukan oleh pihak kepolisian dan pemerintah. Pihak Polda Jabar akan mengawal semua bobotoh yang hendak menonton ke Jakarta. Dan pihak Persija pun berjanji akan menjaga keamanan saat lag final itu berlangsung.
Saat ini semua bus sudah berada di Bandung dan para pelajar sudah dijemput oleh orangtuanya. Uce berharap semua pihak bisa mentaati kesepakatan sehingga laga final Piala Presiden berjalan aman dan tidak mengganggu ketertiban umum.
“Di berita-berita, semua sepakat menjaga keamanan. Kami berharap tidak ada bentrokan atau lemparan baru seperti semalam,” kata Uce.***
Red: hasran
Sumber: tribunjabar