Pekanbaru(SegmenNews.com)- Dua kubu dari kelompok massa SPPP dan SPTI di Kabupaten Rohul, Riau terlibat bentrok, Senin (19/10/2015) siang, di kawasan PKS Kencana Persada Nusantara (KPN) Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai, Rohul. Massa yang berjumlah ratusan ini saling lempar batu. Beberapa orang mengalami luka-luka, termasuk Kapolsek Tambusai.
Kapolsek Tambusai, AKP Yahya Harahap terpaksa dilarikan ke puskesmas terdekat, karena mengalami luka serius di bagian kepala, usai jadi korban lemparan batu antara dua kubu yang terlibat bentrok, diareal perusahaan ini. Bukan hanya itu saja, satu unit mobil satgas milik SPTI dan pos sekuriti perusahaan juga dirusak massa.
Dari informasi bentrokan bermula ketika ratusan massa SPPP mendatangi perusahaan pagi tadi, dengan maksud ingin bekerja. Namun mereka dihadang oleh belasan orang dari kelompok SPTI. Lantaran kalah jumlah, massa SPTI akhirnya dipukul mundur, dimana satu unit mobil satgas jenis Nissan Terano juga ikut dirusak SPPP.
Setelahnya, massa SPPP yang dipimpin Apul Simamora melanjutkan aksi dengan menduduki kantor PKS PT KPN. Saat itulah kubu SPTI yang awalnya sudah mundur, kembali mendatangi lokasi massa dengan jumlah yang lebih besar, sehingga bentrokan pun tak terelakkan. Mereka terlibat saling lempar batu.
“Dalam bentrokan itu, Kapolsek Tambusai mengalami luka dibagian kepala, dari kelompok SPTI terdapat satu orang korban luka di bagian kaki kiri, kemudian dari kelompok SPPP terdapat dua orang korban luka di bagian kepala akibat lemparan batu,” sebut Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo, Senin siang.
Karena aksi massa semakin anarkis, personil Sabhara Polres Rohul akhirnya melepas tembakan gas air mata ke arah pengunjuk rasa. Menurut informasi, bentrokan saat ini sudah mulai berangsur reda, namun massa dari kedua belah pihak masih berkumpul di kawasan perusahaan.
“Personil Polres Rohul masih standby di PKS PT KPN guna menghindari bentrok lanjutan dan sedang dilakukan mediasi terhadap kedua kedua kelompok,” urai AKBP Guntur Aryo Tejo. Sementara korban luka sudah dievakuasi ke puskesmas untuk diberi perawatan intensif.***(grc/chir)