Pekanbaru(SegmenNews.com)- Para orang tua di Kota Pekanbaru dan sekitarnya saat ini mulai stres dan harap-harap cemas akibat kabut asap yang tak ada habisnya ini. Selain memikirkan kesehatan keluarga kedepan, orangtua juga khawatir dampak psikologi terhadap anak-anak mereka.
“Bagaimana tidak stres, udah tiga orang meninggal karena kabut asap. Baca disini>>>. Kita tidak tahu apakah giliran keluarga kita yang mati nanti. Ya, sekarang anak-anak saya masih kelihatan sehat. Kita tidak tahu, nanti asap sudah hilang, tiba-tiba anak-anak kami alami sakit parah. Siapa yang bertanggung jawab?,” keluh warga Pandau, Novi(43), Kamis (22/10/15).
Dilanjutkannya lagi, hari ini tak ada tempat berlindung dari kabut asap, asap sudah menguasai rumah. “Sekarang aja, liat sendirilah, dimana anak-anak kami mau disembunyikan. Didalam rumah aja sudah penuh asapnya,” ibanya.
Selain kesehatan, ibu memiliki empat anak ini juga mengaku khawatir dengan dampak psikologi terhadap anak. Anak-anak justru mengeluh dalam menghadapi Ujian Tengah Semester (UTS) pada bulan Oktober ini.
Kecemasan akan kabut asap juga disampaikan oleh warga jalan Kereta Api, Tangkerang Tengah, Padri (40). Menurutnya setiap hari hanya kegelisahan yang dirasakan. Hanya bisa menunggu ‘mati’ tanpa bisa berbuat apa-apa.
“Apalagi yang mau kami buat, mau mengungsi? libur anak tak menentu. Kalau kami paksakan mengungsi takutnya banyak pelajaran yang tinggal. Kalau anak kami tinggal kelas kepada siapa kami mesti mengadu. Cuma kabut asap aja, Pemerintah tak bisa mengatasinya, bagaimana persoalan lainnya?” kesalnya
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Riau, Andra Sjafril mengingatkan kepada orangtua agar sedapat mungkin harus mempertahankan rutinitas keluarga yang biasa dilakukan.***(chir)