
Rokan Hulu(SegmenNews.com)- Hingga saat ini persoalan tapal batas Riau-Sumatera Utara (Sumut) di perbatasan Kabupaten Rokan Hulu Desa Batang Kumu dan Kabupaten Padang Lawas (Sumut) belum ada kejelasan. Agar tidak menjadi konflik berkepanjangan Pemerintah diminta segera menyelesaikan tapal batas antara dua Provinsi itu.
Ketua Himpunan Mahasiswa Rokan Hulu (Himarohu), Abdul Halim, Kamis (22/10/15) menegaskan belum adanya kejelasan soal tapal batas tersebut, baik dari Pemkab Rohul sendiri maupun Provinsi Riau, mereka akan menyampaikan persoalan ini ke DPRD Riau.
Dijelaskannya, permasalahan di tapal batas Riau-Sumut terjadi akibat pihak perusahaan PT.MAI selama ini semakin merajalela menyerobot lahan masyarakat Desa Batang Kumu. Jika tapal tapal batas mengacu pada tahun 1999 maka permasalahan tapal batas Riau-Sumut, berarti PT MAI yang sudah memasuki lahan Provinsi Riau dan mengusai lahan masyarakat seluas 5800 hektar.
Meski sudah serobot lahan, namun PT MAI terus menggerogoti sisa lahan yang dimiliki warga seluas 2000 hektaer. Untuk itu, Pemkab Rohul didesak juga untuk mempertahankan peta tahun 1999 tersebut sehingga tidak ada lagi lahan warga yang diserobot oleh perusahaan.
Tokoh masyarakat Desa setempat, Aris dauly mengakui kesewenangan perusahaan penyerobotan lahan masyarakat. “Memang saya selalu ikut dan hadir dalam pertemuan antara perusahaan dan masyarakat. Awalnya yang paling dasyat sengketa lahan antara perusahaan dan masyarakat ketika terjadi penembakan masyarakat sebanyak 5 orang karena mempertahankan lahan miliknya, tetapi sampai sejauh ini belum ada kejelasan tapal batas Riau – Sumut,” kesalnya.
Menurutnya, lahan yang berada di tapal batas awalnya hutan yang digarap oleh masyarakat untuk bercocok tanam, seperti berladang atau tanaman padi, namun kurun waktu beberapa tahun kemudian, masyarakat mulai menanam kelapa sawit, tetapi anehnya PT MAI terus melakukan penyerobotan lahan untuk memperluas areal perkebunan mereka tanpa mempedulikan hak masyarakat.
“Kalau belum juga diselesaikan tapal batas ini. Pertumpahan darah seperti yang lalu-lalu bakal terulang lagi,” tukasnya.***(man)