Pekanbaru(SegmenNews.com)– Sejak kedatangan rombongan mahasiswa asal Makassar di Provinsi Riau. Masyarakat Riau dibuat resah. Pasalnya, rombongan yang disebut Rombongan Liar (Romli) itu banyak membuat kerusuhan di Negeri Melayu.
Baru saja menapakkan kaki di Kabupaten Inhu, Provinsi Riau, ratusan peserta kongres HMI dari Makassar dilaporkan kepolisi karena tidak mau membayar makan di rumah makan disana.
Diketahui ratusan mahasiswa HMI Makassar ini menggunakan 21 meja makan di Rumah Makan Umega dan puluhan warung di Jalan Lintas Timur, Desa Kota Lama, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Inhu.
Tak hanya di Kabupaten Inhu, setibanya di Pekanbaru, mahasiswa asal Makassar, memenuhi badan jalan dan membakar ban, merusak fasilitas umum. Bahkan terakhir mereka mengamuk dan merusak mobil polisi hanya gara-gara tidak kebagian nasi bungkus.
“Sempat terjadi kesalahpahaman sedikit saat bagi-bagi nasi, mereka marah dan memukul mobil dinas Kasatlantas,” kata Wakil Kepala Polresta Pekanbaru Ajun Komisaris Besar Sugeng Putut Wicaksono, Minggu (22/11/15).
Bahkan, Minggu malam tadi, mahasiswa asal Makassar kembali membuat ulah, mahasiswa itu tiba-tiba menyerang sejumlah mahasiswa tuan rumah (Pekanbaru) saat sedang berada di Green Hotel Jalan Arifin Ahmad. Bahkan seorang mahasiswa dari UIN Suska Riau bernama Syahroni mengalami luka bagian pungung akibat terkena tembakan sumpit. Akibatnya Syahroni terpaksa dilarikan ke rumah sakit eka hospital.
Hari ini, Senin (23/11/15) siang, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru, Provinsi Riau juga mengamankan enam orang rombongan peserta kongres HMI asal Sulselbar, lantaran kedapatan membawa senjata tajam.
Enam orang yang mengaku mahasiswa asal Sulselbar itu diamankan polisi karena kedapatan membawa senjata tajam di dalam tasnya. Mereka lalu digiring ke dalam mobil polisi, untuk selanjutnya menjalani pemeriksaan dan penyelidikan di Mapolda Riau.
Akibat ulah, mahasiswa Romli asal Makassar itu, sejumlah polisi dan TNI melakukan sweeping di berbagai titik di Kota Pekanbaru. Bahkan warga Kota Pekanbaru menjadi was-was takut akan menjadi korban amukan mahasiswa asal Makassar itu.
“Kita takut di Negeri sendiri. Apakah Pekanbaru tidak aman lagi?” ujar salah seorang pengendara, M.Zaini yang kebetulan berhenti di purna MTQ Pekanbaru.
Dia mengaku ruas jalan kota Pekanbaru saat ini bertebaran mahasiswa. Tak diketahui apakah mereka mahasiswa asal Makassar atau lainnya. Dikhawatirkan masyarakat yang melintas juga bakal jadi korban amukan massa itu.
“Panitia harus bertanggung jawab atas kejadian yang menimpa Kota Pekanbaru ini,” kesalnya.***(Budy/bbs)