Bergerak dalam bidang ilmu pengetahuan dan pengembangannya adalah sebuah pergerakan yang berada pada jalur kemuliaan, sebab orang yang berada pada jalur ini akan diangkat Allah Swt derajatnya ke puncak tertinggi kemuliaan.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Firman Allah pada Alquran : Allah Swt akan mengangkat derajat orang orang yang beriman dan berilmu pengetahuan beberapa derajat dari yang lainnya.
Hal ini juga jawaban Allah Awt kepada para Malaikat, ketika mereka protes kepada Allah Swt yang menjadikan Adam AS sebagai Khalifah di muka bumi, padahal manusia itu suka menumpahkan darah, sedangkan mereka hamba yang senantiasa bertasbih memuji kepadaNya.
Ternyata rahasia kehebatan Adam AS dibanding para Malaikat adalah terletak pada ilmu pengetahuannya, bukan semata mata karena kesibukannya bertasbih memuji kebesaranNya.
Ahmad Supardi Hasibuan yang mantan Kepala Humas dan Perencanaan Kanwil Kemenag Riau ini, menyatakan bahwa jalur yang ditempuh para guru saat ini, bergelut pada pengajaran ilmu pengetahuan dan pengembangannya, adalah berada pada jalur mulia dan dimuliakan Allah Swt.
Keberhasilan umat manusia dalam mengelola bumi sebagai manifestasi dari peran kekhalifahan adalah sangat tergantung pada ilmu pengetahuan yang dimiliki umat manusia. Makin banyak ilmunya, maka akan semakin terpelihara dan terberdayakan bumi, demi untuk kesejahteraan umat manusia. Makin banyak ilmu yang dimiliki, maka akan semakin banyak sumberdaya alam dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat manusia. Sebaliknya, makin sedikit ilmu, makin sedikit pula sumberdaya alam yang dapat dikelola untuk kesejahteraan.
Untuk itu, para guru harus bisa memberi dorongan kepada para murid untuk lebih giat belajar dan melakukan berbagai eksperimen, sehingga melahirjan ilmu baru, yang bermanfaat bagi kemanusuaan.
Menurut Ketua LPTQ Rohul yang baru saja meraih piala tetap MTQ Prov Riau karena telah meraih juara umum tiga kali berturut turut ini, para pelopor ilmu pengetahuan modern adalah para ilmuan muslim masa lalu, sehingga melahirkan berbagai ilmu pengetahuan.
Angka yang digunakan sekarang, yakni 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 0 dikenal dalam ilmu pengetahuan dengan istilah angka Arab, karena memang diciptakan oleh umat Islam, karena angka Romawi yang populer sebelumnya, dipandang tidak mampu lagi untuk memenuhi kebutuhan zaman modern.
Penemuan dalam bidang lainnya, seperti Ilmu Logaritma diciptakan oleh Al-Khowarizmi, ilmu Fisika diciptakan oleh Al-Khemi, ilmu kedokteran dipelopori oleh Ibnu Sina, ilmu Logika dipelopori Oleh Ibnu Rusydi, dan lain sebagainya.
Para guru diharapkan fokus dalam pengembsngan ilmu pengetahuan ini, sehingga diharapkan ke depan, mampu mengembalikan kejayaan umat Islam, dengan menjadi orang orang terdepan dalam bidang penguasaan ilmu pengetahuan dan pengembangannya.
Kebangkitan umat Islam yang diharapkan bermula dan dipelopori para ilmuan dari Indonesia, akan dapat terwujud, sebelum dunia ini dilanda kehancuran sebagai akibat dari perbuatan tangan jahat manusia sendiri.***
Oleh Kakan Kemenag Rokan Hulu: Drs H Ahmad Supardi Hasibuan,MA