Pekanbaru(SegmenNews.com)- Provinsi Riau menetapkan status siaga darurat bencana banjir dan longsor hingga akhir tahun 2015 setelah daerah itu dipastikan memasuki musim hujan.
Penetapan status siaga tersebut dilakukan bersamaan dengan apel penutupan operasi siaga darurat bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Senin.
“Penetapan status siaga darurat ini dalam rangka antisipasi bencana longsor dan banjir. Terlebih lagi sebagaian besar wilayah Riau nantinya akan melangsungkan Pilkada serentak sehingga penanganan nantinya lebih maksimal,” ujar Komandan Resor Militer 031/WB Brigjen TNI Nurendi yang menjadi Komandan Satuan Tugas Posko Banjir dan Longsor Riau.
Dia menjelaskan terdapat 1.100 personil gabungan yang siap dikerahkan ke sejumlah wilayah di Riau guna menangani bencana banjir dan longsor.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Edwar Sanger menjelaskan kekuatan tersebut belum termasuk personil gabungan yang ada di setiap kabupaten kota. “Belajar dari penanganan karlahut, kita siap untuk membantu bencana banjir dan longsor,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional Willem Rampangilei mengatakan pemerintah mengucurkan dana penanggulangan bencana banjir sebesar Rp150 miliar.
“Dana itu merupakan anggaran yang dikeluarkan pemerintah secara nasional,” jelas Willem yang turut hadir pada kegiatan tersebut.
Dia menjelaskan bahwa dengan digelarnya apel tersebut maka seluruh petugas akan lebih siap dan memahami tugas serta fungsinya masing-masing dalam menangani bencana banjir dan longsor di Riau.
Sebelumnya pada pertengahan November 2015 lalu ribuan rumah di Kabupaten Rokan Hulu direndam banjir setelah sejumlah sungai yang melewati daerah itu meluap karena guyuran hujan lebat.
Selain Rokan Hulu, banjir juga dilaporkan menggenangi wilayah Rokan Hilir yang turut disebabkan oleh luapan sungai.
Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin menyatakan bahwa musim hujan di Riau akan terjadi hingga akhir tahun mendatang. Sementara itu pada Januari dan Februari akan kembali mengalami musim kemarau dan perlu antisipasi mencegah kebakaran lahan dan hutan.***(ant/ran)