Rohul(SegmenNews.com)- Hingga hari ini, jumat (12/2/16), terdata sebanyak 175 hektare lahan pertanian padi sawah di Kabupaten Rokan Hulu-Riau terendam banjir. Bagi yang belum terdata diminta segera melapor kepada Dinas tanaman pangan dan hortikultura (TPH) Rohul agar memperoleh bantuan dari Provinsi.
Hal itu disampaikan oleh Dinas tanaman pangan dan hortikultura (TPH), Rohul, Mubrizal SP. Jelanya, 175 hektar tanaman padi yang terendam banjir, terdiri dari 166 herktar tanaman padi gogo, sementara 9 hektar lagi padi sawah, dari berbagai daerah yang ada di Rohul.
Padi gogo yang terendam banjir, sekitar 166 hektarberada di berbagai kecamatan. Di Ujung Batu padi yang terendam banjir seluas 5 hektar, kunto Darussalam 60 hektar, Bonai Darusslam 40 hektar, Kecamatan Kepenuhan Hulu 15,5 hektar, dan Kecamatan Rokan IV Koto 45,5 hektar.
“Sementara, padi sawah yang 9 hektar lainya yeng terendam, 2 hektar di kecamatan Ujung Batu dan 7 hektar di kecamatan kepenuhan,” ucap Mubrizal lagi,
Menurutnya, rata-rata padi gogo yang terkena banjir masih berumur 130 hari, sementara padi sawah masih berumur 90 hari. Ditanya dari 175 hektar padi, baik jenis sawah maupun gogo yang terendam banjir ada yang mengalami fuso (gagal panen), dirinya mengakui saat ini belum ada laporan terbaru mengenai lahan padi yang mengalami puso, dari masyarakat. “Kita sudah melaporkan 17 hektar lahan yang mengalami puso, Senin (8/2/2016) lalu, untuk laporan adanya tanaman padi yang puso masih belum ada,” sebutnya.
Kata Mubrizal, semua lahan padi yang terkena banjir tersebut, merupakan musim tanam2015, dan perlu diketahui, di kecamatan Rokan IV Koto, masih dalam persemayan sekitar 53 hektar. Juga ditambahakannya, untuk padi yang mengalami fuso, pihaknya sudah melaporkan ke Provinsi untuk meminta bantuan pengadaan bibit tanam. Hal itu membuahkan hasil, pihak provinsi telah memberikan bantuan bibit tanam.
Dirinya mengimbau ke seluruh petani tanaman pangan, bila lahanya terkena banjir atau mengalami Fuso. Segerta laporkan kepada dinas TPH, untuk dilakukan pendataan, yang nantinya akan dilaporkan ke pihak provinsi untuk meminta bantuan.
“Segera laporkan bila lahan masyarakat terkena banjir, agar cepat dilaporkan, sehingga pihak provinsi bisa melakukan tindakan untuk memberikan bantuan,” imbaunya.***(Fitri)