Nasib Pasar Modern Rohul, “Hidup Segan Mati Tak Mau”

Pasar Modern Pasir Pengaraian, Rokan Hulu
Pasar Modern Pasir Pengaraian, Rokan Hulu

Rohul(SegmenNews.com)- Sejak diresmikanya pemakaian Pasar Modern yang terletak di pusat kota PasirPengaraian, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, oleh Bupati Drs H Achmad Msi, pada tanggal 29 Desember tahun 2010 lalu. Pedagang mulai banyak menempati lapak-lapak dan toko yang disiapkan.

Gedung pasar megah tersebut dibangun melalui proyek multiyears dari dana APBD Rohul 2008 hingga 2010 (3 tahun anggaran), sebesar Rp53.535.284.000. Segala fasilitas telah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan perekonomian para pedagang dan masyarakat Rokan Hulu.

Saat itu, Bupati berupaya menata kota, dan memberikan fasilitas untuk padagang, dan memindahkan pedagang yang berada tak jauh dari Mapolres ke Pasar Modern. walaupun membutuhkan kerja ekstra, akhirnya para pedagangpun mulai memadati lapak-lapak pasar modern. Proses jual beli kebutuhan masyarakat berjalan lancar.

Namun sayang, pada hari Sabtu tanggal 3 Desember tahun 2011, pasar kebanggan masyarakat Rokan Hulu itu terbakar. Sejak saat itu, karena khawatir akan ketahanan pasar yang terbakar. Pemerintah setempat menambah fasilitas lapak pedagang di samping areal pasar modern. Sebagian masih menempati gedung pasar.

Dari pantauan, pasca terbakarnya lantai dasar pasar modern, toko-toko mulai sepi dan tutup, hanya beberapa toko yang buka. Sementara pedagang sembako masih berjalan seperti biasnya.

Namun mirisnya, sampai saat ini, Selasa (1/3/16), pasar yang berlokasi dilahan mencapai 5.350 meter persegi itu mulai sepi pembeli. Bahkan bisa dibilang ‘Hidup Segan Mati Tak Mau”, jika keadaan ini masih terus dibiarkan, dikhawatirkan. Pasar yang dibangun dengan dana miliaran itu bakal sia-sia dan pasar akan terancam tutup.

Keadaan pasar modern saat ini, diakui juga oleh Direktur Perusahaan Daerah Rohul Jaya (Perusda), Jenewar Efendi, sebagai pengelola pasar modern. “Kondisi pasar modern sebagai pusat ekonomi, saat ini mulai kurang diminati masyarakat,” ujar Jenewar.

Menurut Jenewar, penyebab hampir matu surinya pasar modern tersebut disebabkan berbagai faktor internal dan eksternal. Diantaranya, menjamurnya toko-toko grosir dan eceran yang berada dilingkungan pasar modren, yang menawarkan harga yang lebih murah.

Kemudian dari faktor internalnya, lanjut Jenewar, disebabkan belum lengkapnya fasilitas pasar, terutama belum siapnya pembangunan di lantai 3 dan 4.

Penegelola dan Pemerintah setempat mesti mencari solusinya, agar pasar modern tersebut tetap berjalan semestinya.***(Fitri/ran)