![dr Endid Romo Pratiknyo](https://segmennews.xyz/wp-content/uploads/2016/03/IMG_20160301_143348.jpg)
Pelalawan(SegmenNews.com)- Selama proses penerimaan pegawai tidak tetap (PTT) di instansi Dinas Kesehatan (Diskes) kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Kepala Diskes, dr Endid Romo Pratiknyo mengaku banyak penelphon gelap yang mencatut nama beberapa pejabat daerah maupun pejabatan hukum.
Hal itu dilakukan pencatut nama pejabat, untuk menekan Kadiskes, agar meloloskan yang direkomendasikan masuk sebagai PTT. Namun Kadiskes tidak memperdulikannya, sehingga sampai saat ini proses penerimaan PTT berjalan lancar sesuai aturan
“Ya, ada beberapa penelphon gelap yang mengaku-ngaku seorang pejabat, dia mengaku, Kejati Riau, Kasat Reskrim Pelalawan dan Bupati Inhu. Tapi semua itu tidak benar, setelah di cek ternyata itu bukan nomor mereka,” ungkapnya, Selasa (1/3/16).
Diakuinya, dalam proses penerimaan PTT, sama sekali tidak ada permainan atau memungut uang dari peserta, sehingga pihaknya merasa nyaman. Dinas Kesehatan Pelalawan membiayai proses penerimaan peserta hingga selesai, prosesnya dilaksanakan oleh panitia penyelenggara atau pihak ketiga.
Karena dalam proses itu sebelumnya sudah ada surat Bupati Pelalawan No. 800/ BKD/2016/11 perihal seleksi penerimaan tenaga PTT Dinas Kesehatan. Surat itu ditujukan kepada panitia seleksi penerimaan PPT daerah sebagai pihak ketiga. Sehingga Dinas Kesehatan Pelalawan tidak ada kaitannya dalam proses penerimaan PTT tersebut.
Isi surat yang ditujukan kepada paniti penyelenggara penerimaan PTT itu menegaskan beberapa poin diantaranya:
1- Agar proses seleksi dilakukan secara teliti dan benar dengan hanya memperhatikan persyaratan yang ditetapkan dan hasil tes tertulis yang dilakukan.
2- Panitian tidak melakukan hal-hal yang dapat dipandang/dianggap mempengaruhi hasil penyeleksiannya.
3- Tidak melaksanakan pungutan dalam bentuk apapun, yang berkaitan langsung atau tidak langsung dalam proses seleksi.
4- Agar mendiskualifikasikan peserta yang ketahuan menggunakan dana (membayar) untuk proses kelulusan.
“Bila mana nantinya ada oknum ketahuan telah menyetorkan sejumlah uang kepada siapa saja, untuk mempengaruhi kelulusannya, akan didiskulifikasikan atau kalah,” terangnya.
Masih Endid, dari sebanyak 624 orang yang mendaftar dinyatakan lulus ferivikasi dari awal, sebanyak 23 orang gugur karena tidak hadir saat itu. Kemudian pada saat pelaksanaan ujian psikotes yang diselenggarakan di gedung GOR Tengku Pangeran kota Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan belum lama ini.
Ttidak hadir sebanyak 40 orang sehingga yang mengikuti ujian psikotes sebanyak 561 orang. Sementara PTT yang akan diterima berjumlah 109 orang. Tenaga itu yang akan disebarkan di beberapa Puskesmas yang ada di Kabupaten Pelalawan nantinya.
Penerimaan PTT itu, mulai dari tenaga medis seperti dokter, bidan, perawat, hingga CS dan supir mobil, jelas mantan Direktur RSUD Selasih itu.
Ditambahkannya, PTT ini digaji dari dana APBD Kabupaten Pelalawan. Penempatan masa kerja PTT tersebut sama dengan pegawai honorer lainnya dengan sistim kontrak selama 1 tahun. Tapi pada tahun ke-II, kemungkinan tidak ujian psikotes lagi, dan tinggal memperpanjang kontrak saja.
Jika dalam pada tahun berikutnya PTT itu tidak dibutuhkan lagi setelah masa kontrak kerja satu tahun itu habis, pemerintah tidak memperpanjangnya lagi, pungkasnya.***(Sona)