Ribuan Pegawai BP Batam Mogok Kerja, Minta Kejelasan Status Pasca Dibubarkan

Para pegawai mogok kerja
Para pegawai mogok kerja

Batam (SegmenNews.com) -Ribuan pegawai BP Batam dari semua bagian melakukan mogok kerja hari ini, Rabu (6/4/2016).

Sejak pagi, para pegawai sudah berkumpul di halaman gedung BP Batam yang berada di Batam Centre.

Tidak ada layanan pengurusan apapun yang dilakukan oleh para pegawai.

Menurut sejumlah pegawai, aksi mogok ini merupakan aksi solidaritas atas ketidaksetujuan terhadap penunjukan unsur pimpinan BP Batam yang baru.

Setelah mendengarkan orasi dan arahan para pemimpin BP Batam, para pegawai bersedia kembali bekerja di tempat mereka masing-masing.

Pantauan Tribun Batam, sekitar pukul 11.00 WIB, para pegawai sudah mulai melakukan pekerjaan mereka dan melayani masyarakat.

Petugas yang bekerja di bagian Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) juga sudah mulai menerima pengurusan berkas-berkas yang diajukan masyarakat.

Para petugas layanan pelabuhan dan Bandara Hang Nadim juga bekerja seperti biasanya.

Hampir empat bulan sejak Mendagri menyebutkan BP Batam akan dibubarkan, hingga rencana pembentukan KEK dan restrukturisasi pejabat BP Batam digaungkan, akhirnya 2.700 pegawai itu mendengar juga kabar pelantikan pejabat BP Batam yang baru.

Kabar yang hanya mereka terima lewat ‎media massa itu kontan membuat mereka melakukan aksi damai di depan kantor mereka sendiri.

Pegawai berharap ada pihak yang dapat menjelaskan nasib BP Batam serta pegawai selanjutnya di tangan pimpinan baru.

“Dengar sendirikan orasi mereka? Sudah jelas. Saya tanya tadi kenapa demo? Siapa yang memerintahkan? Jawabannya nggak ada yang memerintahkan mereka, itu atas hati nurani sendiri. Jadi nggak ada yang mengatur-ngatur. Ini orasi dari hati masing-masing. Itu saja,” ujar Nur Syafriadi, Deputi IV BP Batam, usai menemui para pegawai yang unjuk rasa.

Nur mengatakan pada prinsipnya, baik pejabat lama maupun pegawai tidak ada yang menolak pimpinan baru.

Namun proses pemberhentian dan pengangkatan pejabat baru yang dipertanyakan oleh pegawai.

“Kita gak nolak pimpinan baru, kita juga nggak mau nahan-nahan jabatan kok. Saya ini orang melayu, tahu istilah hidung tak sampai, pipi disorong-sorongkan. Nggak ada itu. Tapi prosesnya apakah sudah memenuhi syarat. Soal prosesnya memenuhi syarat atau nggak tanyalah ke DK FTZ,” ujar Nur Syafriadi. (tbc)