Pekanbaru(SegmenNews.com)- Sampai saat ini masih banyak masyarakat belum memahami penyakit Hemofilia. Apakah penyakit turunan, dan ada berapa kategori?
Dalam hal ini, dokter Rumatha Veralisa selaku Manager Business dan Development, RS.Awal Bros Panam, Pekanbaru Riau menjelaskan, bahwa penyakit Hemofilia memang merupakan penyakit turunan.
Bisa diturunkan dari seorang ibu kepada anaknya pada saat sianak dilahirkan, atau kata lainnya adalah penyakit pendarahan yang menyebabkan darah tidak dapat membeku dengan sendirinya.
Penderita Hemofilia kebanyakan mengalami gangguan pendarahan di bawah kulit seperti luka memar. Jika sedikit saja mengalami benturan, maka akan timbul memar dengan sendirinya.
Selain itu, penderita penyakit ini juga akan mengalami pembengkakan pada persendian, lutut, siku tangan, jika melakukan akfivitas yang cukup berat.
“Penderita Hemofilia sendiri termasuk berbahaya, apabila pendarahan terjadi di daerah yang vital, seperti di otak akan dapat membahayakan nyawa penderita Hemofilia,” sampai dokter Rumatha, kepada segmennews.com, Kamis (14/4/16).
Dibeberkannya, Hemofilia sendiri ada beberapa kategori, yaitu :
1. Hemofilia A : dikarakteristikkan oleh defisiensi F VIII, bentuk paling umum yang ditemukan, terutama pada pria. Kegiatan ini disebabkan oleh kekurangan faktor koagulasi VIII. Disebut juga hemofilia klasik
2. Hemofilia B : dikarakteristikkan oleh defesiensi F IX yang terutama ditemukan pada pria. Hemofilia B Leyden, bentuk peralihan defisiensi faktor koagulasi IX, tendensi perdarahan menurun setelah pubertas.
3. Penyakit Von Willebrand dikarakteristikkan oleh efek pada perlekatan trombosit dan defesiensi F VIII dapat terjadi pada pria dan wanita.
Hemofilia ini ditandai dengan episode berulang pendarahan dan memar ringan, menoragia, perdarahan pasca bedah yang hebat dan lama, dan masa rekalsifikasi dan tromboplastin parsial yang memanjang.
Demikian penjelasan penyakit Homefilia, semoga bermanfaat bagi masyarakat.***(Heri Suryadi)