
Pekanbaru (SegmenNews. com)-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar pameran kursus dan pelatihan di Pekanbaru. Tujuannya untuk mendorong masyarakat agar memanfaatkan lembaga kursus dan pelatihan sebagai tempat peningkatan keahlian.
Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Kemendikbud Direktorat Jenderal Paud dan Dikmas dan Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan dengan Disdikbud Pemerintah Provinsi Riau. Pameran ini dilaksanakan dari tanggal 13-16 Mei 2016 di Mall Pekanbaru. Kegiatan ini dimeriahkan dengan uji kompetensi, lomba-lomba serta Pendidikan non Formal dan Informal (PNFI) Riau Expo 2016.
Direkrur Pembinaan Kursus dan Pelatihan Kemendikbud, Dr Yusuf Mauyidin, menjelaskan, Kemendikbud memilih Riau khususnya Pekanbaru tempat pameran kursus dan pelatihan, karena melihat perhatian Disdikbudnya sangat tinggi terhadap pendidikan non formal maupun informal. Melalui pameran ini, Diharapkan dapat memotifasi dan menarik perhatian
masyarakat terhadap kursus dan pelatihan.
“Kemudian dapat menjalin kerjasama dengan Dunia Usaha (Dudi). Serta dapat membantu persiapan diri, supaya bisa berkompeten supaya tidak terkalahkan oleh dunia usaha lain. Apalagi tingkat persaingan akan semangkin tinggi setelah diberlakukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini,” jelas Yusuf, Minggu (15/5)
Sementara Direktur Pembinaan Keaksaraan dan Kesetaraan
(Diktara), Dirjen Paud dan Dikmas Kemendikbud, Dr Herman Syamsudin SH, mengatakan, sekarang program pemerintah yaitu memberikan, keterampilan fungsional kepada masyarakat. Sebab masyarakat putus sekolah dan pengangguran
memilih menjadi kutu buku sudah sulit.
Untuk itu, mari manfaatkan lembaga PKBM, lembaga pelatihan, dan lembaga pendidikan kesetaraan lain untuk mengejar ketertinggalan diri dalam dunia pendidikan. Kemudian pendidikan kesetaraan itu dibarengi dengan keterampilan kursus dan pelaihan. Sehingga masyarakat itu mampu mengiringi perkembangan zaman dan teknologi sekarang.
“Jadi Pemprov harus bisa melihat jenis usaha yang berkembang dan eksisdii luar negeri sekarang. Maka kembangkan kursus dan pelatihan itu disini. Apalagi Riau merupakan pintu gerbang masuk ke Indonesia.
Otomatis. Keterampilan masyarakat sangat dibutuhkan supaya tidak tersingkirkan oleh tenaga kerja dari luar negeri,” kata Herman.(hasran)