Evaluasi Kritis Derajat Ketaqwaan

AHMAD 24Sebagaimana disebutkan Allah SWT dalam Alquran, bahwa tujuan daripada puasa Ramadhan adalah untuk menjadikan umat Islam menjadi orang yang bertaqwa, sebagaimana firmanNya : Hai Orang-orang yang beriman di wajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, supaya kamu menjadi orang yang bertaqwa (Q.S. 2: 183).
 
Pertanyaannya sekarang adalah sudahkah kita ini menjadi orang yang bertaqwa, setelah kita melaksanakan ibadah puasa Ramadhan bertahun-tahun dan bahkan berpuluh-puluh tahun, ataukah justru derajat taqwa semakin jauh dari diri kita, karena ibadah puasa belum mengantarkan kita menjadi insane yang bertaqwa.
 
Untuk itu, maka menjadi tugas dan tanggungjawab bagi setiap orang, untuk melakukan evaluasi kritis tentang pencapaian derajat ketaqwaan yang telah dicapai selama ini, sehingga ibadah puasa yang dilakukan telah mengantarkan seseorang menjadi insane yang bertaqwa kepada Allah SWT.
 
Untuk mengetahui apakah seseorang sudah mencapai derajat taqwa atau belum, dapat dilihat dari lima ciri utama orang yang bertaqwa, sebagaimana disebutkan dalam Alquran Surat Ali Imran (3) ayat 133-134, yakni :
 
Pertama, bersegera meminta ampun kepada Allah SWT ketika melakukan kesalahan. Orang taqwa bukan tidak pernah salah, tetapi ketika berbuat salah, segera meminta ampun dan atau meminta maaf. Kedua, Gemar bersedekah dan berinfaq, baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan susah, baik lagi kaya maupun sedang miskin.
 
Ketiga, Menahan dan atau mengendalikan diri ketika marah, sehingga semua tindakan dan kebijakannya dilakukan dalam keadaan tenang, dengan pertimbangan yang matang dan atas dasar keadilan dan kebijaksanaan.
 
Keempat, Memaafkan orang lain yang melakukan kesalahan terhadapnya, baik orang lain meminta maaf kepadanya maupun tidak meminta maaf, sehingga hatinya selalu bersih dan hubungannya dengan orang lain tetap terjalin dengan harmonis.
 
Kelima,  Berbuat baik kepada oarng yang berbuat jahat kepadanya. Jika lima ciri ini ada pada diri kita, itu berarti bahwa kita telah mencapai derajat taqwa.***

Oleh: Kakan Kemenag Rokan Hulu-Riau, Drs H Ahmad Supardi Hsb, MA