Duri (SegmenNews.com) – Usai melaksanakan Safari Ramadhan di Masjid Jami’ Duri, Jumat malam (24/6/2016), meski sudah pukul 22.30 WIB, Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, menyempatkan diri ke kawasan Hutan Talang, Kecamatan Mandau untuk meninjau proyek multiyears Kabupaten Bengkalis di kawasan itu yang terhenti.
Di tengah kegelapan malam, didampingi Bupati Bengkalis Amril Mukminin, orang nomor satu di Bumi Lancang Kuning ini, melihat dari dekat lokasi proyek multiyears jalan lingkar Duri Barat, yang menghubungkan Balai Raja Kecamatan Pinggir – Pematang Pudu Kecamatan Mandau. Sampai batas akhir, proses pengerjaannya terkendala oleh pipa minyak yang belum terbenam.
Meskipun tidak lama di lokasi kawasan hutan Talang, namun Gubri, memahami apa yang dihadapi Pemkab Bengkalis. Terkait persoalan ini, Gubri Arsyadjuliandi Rahman kepada Bupati Amril Mukminin bersedia akan memfasilitasi persoalan yang tengah dihadapan. Mengingat pembangunan jalan proyek multiyears yang dibangun mulai tahun 2012-2015 ini, bertujuan untuk mengurai kemacetan jalan di kota Duri, Kecamatan Mandau.
“Setelah melihat dari dekat dan mendengarkan pemaparan tentang persoalan pembanguan jalan lingkar Duri Barat, Bapak Gubernur merespon langsung. Beliau berjanji pada Senin besok, akan melihat peta RTRW provinsi Riau, apakah kawasan itu sudah bebas dari hutan Talang,” ungkap Bupati Bengkalis Amril Mukminin.
Amril mengatakan, sejauh ini, Pemkab Bengkalis telah melakukan pendekatan dengan pihak PT Chevron Pasific Indonesia (PT CPI), terkait upaya penurunan pipa minyak yang terkena proyek jalan lingkar Duri Barat. Memang sejauh ini, PT CPI sudah sangat merespon, hanya saja masih menunggu jawaban dari SKK Migas. “Kita harapkan tahun ini, persoalan ini tuntas, sehingga pada tahun 2017 kita dapat melanjutkan proyek multiyears jalan lingkar Duri Barat,” tandasnya.
Mantan anggota DPRD Bengkalis ini, berharap dengan kehadiran Gubri di kawasan proyek multiyears jalan lingkar Duri Barat membawa berkah, persoalan yang dihadapi selama ini dapat segera dituntaskan. Karena hakiki dari pembangunan jalan lingkar Duri Barat ini, untuk mengurai kepadatan kendaraan besar yang masuk ke kota Duri. Tingginya volume kendaraan melintasi kota Duri, tak sedikit menyebabkan kecelakaan yang menghilangkan nyawa orang.(duar)