
Pekanbaru (SegmenNews.com)- Kelompok Kerja Proyek Pembangunan Jembatan Sei Air Hitam, Pekanbaru, LPSE Riau, dua kali mangkir dari panggilan Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, untuk menghadiri persidangan atas gugatan CV Rakha Pratama.
Sesuai jadwal, harusnya sidang dengan agenda persiapan, digelar Rabu (29/6/2016). Namun setelah ditunggu-tunggu, ternyata tergugat (Pokja LPSE Riau) tak kunjung hadir. Sementara penggugat (CV Rakha Pratama), dihadiri langsung oleh Direktur, Syakirman.
Syakirman yang ditemui usai sidang menyebutkan, meski tergugat tidak hadir dua kali persidangan, namun majelis hakim menganggap sidang dengan acara persiapan sudah selesai dan akan dibuka untuk umum pada tanggal 21 Juli 2016 mendatang.

Sebelumnya menurut Syakirman, majelis hakim meminta tergugat untuk membawa surat-surat yang terkait dengan Proyek Pembangunan Jembatan Sei Air Hitam, karena ada beberapa yang ternyata tidak ditayangkan tergugat di internet pada situs LPSE Riau. Seperti surat penetapan pemenang.
Dalam proses lelang sebelumnya, CV Rakha Pratama merupakan penawar terendah, namun dikalahkan oleh panitia lelang dengan alasan teknis.
Sementara pihak tergugat yang sebelumnya dikonfirmasi terkait gugatan tersebut belum bersedia memberikan keterangan. “Kami pelajari dulu gugatannya ya,” ujar tergugat.*””(hasran)