
Rohul(SegmenNews.com)- Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Drs H Ahmad Supardi Hasibuan merupakan ustadz yang aktif menulis berbagai kegiatan dan persoalan terkait keagamaan.
Bahkan beliau dikenal aktif menulis artikel diberbagai surat kabar baik itu media cetak dan online.
Alumni Pondok Pesantren Musthafawiyah Purbabaru Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara ini juga sudah menggoreskan buah fikir sesuai dengan syariat Islam kedalam sebuah buku.
Kali ini beliau juga menulis buku berjudul “Spirit Puasa : Jihad Akbar untuk Menggapai Kebahagiaan Sejati”, buku tersebut merupakan beberapa kumpulan tulisannya sendiri yang sudah dipublikasikan oleh berbagai media.
Saat menyerahkan buku tersebut kepada Pgs. Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Riau, Drs H Mahyudin MA di Ruang kerja Kanwil Kemenag Riau, Kamis (29/9), Ahmad Supardi menegaskan buku tersebut siap diedarkan kepada masyarakat.
“Buku ini merupakan persembahan saya untuk pengetahuan bidang agama dan keagamaan, apalagi ini buku ini mengenai ibadah Puasa, sehingga saya berharap buku ini bisa dijadikan salah satu referensi para mubaligh dalam mencari bahan atau materi untuk ceramah Bulan Ramadhan,” jelas Ahmad Supardi.
Bapak 3 orang anak ini juga menjelaskan, bahwa buku ini merupakan wujud dari budaya menulis yang menjadi kebiasaan para ulama-ulama besar pada masa lalu, yang harus dicontoh oleh ulama kontemporer.
Salah satu masalah di kalangan ulama saat ini adalah hilangnya budaya menulis, padahal menulis itu adalah bahagian yang tidak terpisahkan dari dakwah islamiyah itu sendiri.
“Sebagaimana kita ketahui bahwa para ulama besar pada masa dahulu, semuanya pasti memiliki buku sebagai sarana ibadah, dakwah dan pemberdayaan masyarakat. Buku juga dapat dijadikan sebagai sarana sharing ilmu untuk semua umat, tidak hanya mubaligh, tapi semua lapisan masyarakat.
”Ilmu pengetahuan itu harus dituliskan, agar tidak menghilang begitu saja dan dapat bertahan sepanjang masa, bahkan buku itu bisa dinikmati dari berbagai generasi. Kita kenal Imam Syafii karena beliau menulis buku, kita kenal Alghozali karena beliau memiliki karya monumental, dan kita kenal lama-ulama besar karena mereka menulis buku,” papar Ahmad Supardi.
Buku Spirit Ramadhan karya intelektual Ahmad Supardi Hasibuan ini, merupakan jawaban atas ironi Bulan Ramadhan yang terbiasa hanya dijadikan seremonial keagamaan. Padahal Bulan Ramadhan adalah bulan untuk melakukan jihad akbar sebagai pembuktian atas rasa cinta yang besar terhadap Allah SWT.
Puasa Ramadhan dan bahkan puasa hari Senin-Kamis, bukan hanya sekedar menahan lapar pada siang hari, lalu melahap segala macam dan bentuk makanan pada malam hari. Puasa sesungguhnya adalah sebuah bentuk empati atas penderitaan fakir miskin, yang terkadang sehari makan sehari tidak.
Pria ramah dan cepat akrab dengan masyarakat ini berharap, kedepan para ulama, ustazh, muballigh dan sebagainya, dapat mencontoh apa yang beliau lakukan ini, sebab ilmu akan abadi manakal dituliskan dalam bentuk buku. Sebaliknya, ilmu pengetahuan akan habis dan bahkan hilang, bersamaan dengan wafatnya para pemiliknya.***(ran)