Pemkab Pelalawan Berikan Pelayanan Prima, Ciptakan Peternak Unggul

Bupati Pelalawan melakukan penyuntikan terhadap sapi milik kelompok tani di Pelalawan

Pelalawan(SegmenNews.com)- Untuk menciptakan iklim usaha dan sekalian mendorong pengembangan peternakan dan pemerataan pengusaha, antara Pengusaha peternakan dengan peternakan rakyat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan melalui Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Pelalawan gelar worksop temu usaha kemitraan peternakan buat puluhan pelaku usaha peternakan yang ada di 12 Kecamatan se Kabupaten Pelalawan beberapa waktu lalu.

Kegiatan ini dibuka oleh Bupati Pelalawan HM Harris yang diwakili oleh Asisten Administrasi Bidang Pembangunan Setdakab Pelalawan Drs H Atmonadi MSi.
Kegiatan dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Riau yang diwakili Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Riau Napsiah SP MSi, Kepala Dinas Pertenakan Kabupaten Pelalawan Ir Mukhtaruddin MSi, serta  tiga perwakilan perusahaan.
Saat memberikan sambutan, Asisten Administrasi Bidang Pembangunan Setdakab Pelalawan Drs H Atmonadi mengatakan,  bahwa pelaksanaan acara workshop temu usaha kemitraan peternakan merupakan kegiatan yang cukup penting, karena melalui kegiatan uini dapat mendekatkan kegiatan pemerintah daerah dengan usaha masyarakat yang mendiri. 
Masyarakat peternakan dapat melihat dan terlibat secara langsung dalam setiap kegiatan pengembangan usaha peternakan yang dilaksanakan terutama yang berada di Pedesaan.
Sehingga dapat merangsang kreasi dan inovasi dalam melaksanakan pembangunan peternakan dengan partisipasi aktif dari aparat peternak, pelaku usaha peternakan, perusahaan yang bergerak di bidang peternakan.
“Sebagai salah satu unsur pelaksana pembangunan di Kabupaten Pelalawan dinas terkait kedepan, saya harapkan dapat benar-benar melahirkan program atau kegiatan untuk memacu peningkatan produksi dan produktifitas ternak, sehingga paling tidak kedepan ketergantungan ternak, daginf, telur dan susu dari luar daerah dapat dikurangi.
Bahkan jika memungkinkan daerah kita dapat menjadi daerah untuk pengembangan investasi usaha peternakan dan sebagai sumber pangan asal hewan untuk wilayah Riau dan sekitarnya,” terangnya.
Dilanjutkan mantan Kepala Dinas Pertanian ini mengatakan, bahwa program yang dapat memacu peningkatan produksi dan produktifitas adalah penggunaan teknologi tepat guna (TTG) dalam kegiatan peternakan yang antara lain adalah teknologi reproduksi dan teknologi pengolahan pakan ternak serta membentuk kelompok-kelompok pembibitan ternak dalam mendukung program peternakan.
Untuk meciptakan peternakan yang unggul dapat dicapai dengan memberikan pelayanan publik yang prima dengan pengembang usaha ternak yang optimal untuk meningkatkan mutu dan produktifitas hasil usaha peternakan.
      
“Acara workshop temu usahan kemitraan peternakan dapat menjadi momentum untuk mendorong kinerja pembangunan peternakan yang sekaligus membangkitkan pembangunan agribisnis peternakan di Kabupaten Pelalawan dan Indonesia pada umumnya. Kita berharap juga kontribusi dari perusahaan di bidang peternakan dan perkebunan melalui program kemitraan dan CSR masing-masing perusahaan,”ujarnya.
Bupati Pelalawan HM Harris Tinjau peternakan sapi milik warga

Sementara itu, Kepala Dinas Peternak Kabupaten Pelalawan Ir Tengku Mukhtaruddin MSi mengatakan, bahwa pembangunan agribisnis peternakan merupakan bagian internal dari pengembangan peternakan subsistem (on farm,red) dan sub sistem hilir (off farm,red). Tujuan digelar workshop ini, untuk memfasilitasi peternak, poknak, gapoknak untuk bermitra dengan perusahaan serta mengetahu perkembangan kemitraan kepada masyarakat oleh perusahaan mitra.

“Kegiatan ini dikuti sebanyak 40 peserta dari masing-masing kecamatan yang ada di Kabupaten Pelalawan. Kita berharap, semoga acara workshop ini dapat memberikan pencerahan bagi peserta dan masukan bagi kita semua untuk tetap eksis dan komit membangun agribisnis peternakan di Kabupaten Pelalawan.
Wakili Riau Pada Jambore IB Tingkat Nasional
Kadisnak Pelalawan Ir HT Mukhtaruddin (Tengah) Foto bareng saat pelatihan tenaga terampil bidang reproduksi,pakan dan kesehatan hewan

Dinas Peternakan Kabupaten Pelalawan ternyata tak main-main dalam melaksanakan Program dari Pemerintah Pusat, pasalnya Program Insemisasi Buatan (IB) atau yang sering dikenal dengan kawin suntik pada sapi sudah diterapkan dan sudah dinyatakan berhasil, dan keberhasilan atas kegiatan ini dengan diperolehnya penghargaan pada Jambore IB di  Rohul; dengan kegiatan tingkat prfovinsi beberapa hari lalu. atas keberhasilan ini,

Kabupaten Pelalawan (Disnak,red) didaulat wakili Provinsi Riau untuk mengikuti Jambore IB Nasional di Jakarja bulan Desember 2016 ini.
“Ya, utusan kita, berhasil Juara 1 lomba kelompok, juara 2 jambore IB. Dan harapan 1 Isiminatur berprestasi pada kegiatan jambore IB dan pertemuan petugas tingkat Provinsi Riau yang di gelar di Rohul, mereka adalah atas nama Podo Sunatmo,. Saromiyanto dan Rini Fitri Ani,” jelas
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Pelalawan Ir H T Mukhtaruddin M.Si, Minggu (4/12)lalu.
Kegiatan di Rohul itu telah dimulai tanggal 28 November sampai 1 Desember lalu. Untuk kali ini kita kirim kelompok tani kita yang ada di Pangkalan Lesung, kalau sebelumnya dari Kelompok Kerumutan.
Mukhtaruddin menambahkan, kegiatan ini diikuti adalah guna Mensukseskan Program Kementerian Pertanian RI terkait swasembada daging sapi. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Pelalawan melalui Dinas Peternakan Kabupaten Pelalawan sebelumnya juga telah mencanangkan gerakan Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB) di Kecamatan Pangkalan Lesung, Desa Mulia Subur SP 7, Selasa, 15 November 2016.
Lebih jauh Ia menjelaskan bahwa program SIWAB ini merupakan program perkawinan indukan betina dengan cara injeksi atau Insemeniasi Buatan (IB) dengan memakai gen unggul yang sengaja disediakan Kementerian Pertanian RI, rencana memang target Disnak sendiri hanya 2000 ekor sapi, namun dari Kementerian ditingkatkan menjadi 4000 ekor untuk tahun 2017 nanti, sementara untuk tahap awal baru 100 ekor.
“Ya , artinya memang Indukan sapi dipastikan produktif dan tidak alias mandul. Kita tentu berharap program ini berjalan sesuai dengan rencana, sehingga kedepan Indonesia bisa swasembada daging,”tuturnya seraya menambahkan untuk tahan awal ada 100 ekor sapi yang menjalani IB disana. Hall ini sejalan dengan program kita yakni program integrasi sapi sawit.
Program Kementerian dan posisi Disnak sendiri sambungnya adalah merealisasikan dengan cara menjaga indukan betina yang masih produktif. Sehingga upaya peningkatan program untuk membudidayakan sapi lewat indukan bisa berhasil. 
“Disini saya sampaikan, keberhasilan kita mengembangkan integrasi sapi sawit bekerja sama dengan BPPT RI telah berhasil, ini ditujukan dengan hasil yang maksimal,” jelasnya.
Pelalawan Pertama Kali Lakukan Program SIWAB
Kadistanak meninjau peternakan sapi

Dengan diluncurkannya program Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB) oleh Kementrian Pertanian RI, di Riau mungkin Kabupaten Pelalawan yang pertama kali menerapkan program tersebut, pasalnya program SIWAB ini sendiri baru dilaksanakan pencanangannya oleh Dinas Peternakan kabupaten Pelalawan pada pertengan November kemarin di  kecamatan

Pangkalan Lesung desa Mulia Subur SP 7.
Dalam program SIWAB ini sendiri Kepala Dinas Peternakan menjelaskan bahwa program ini sebenarnya program kementrian yaang mencanangkan untuk meningkatkan swasembada daging sapi, sehingga pemerintah daerah merealisasikan dengan cara menjaga indukan betina yang masih produktif. Sehingga upaya peningkatan program untuk membudidayakan
sapi lewat indukan bisa berhasil kata Kadisnak Ir HT Mukhtaruddin.
Selanjutnya, Mukhtarudin  untuk mengetahui indukan produktif sebelumnya tim Disnak juga sudah melakukan upaya pendataan kesehatan sapi yang di miliki oleh peternak se Kabupaten Pelalawan.”Sudah kita lakukan pendataaan seluruh sapinya yang ada di kabupaten Pelalawan, kalaupun ada yang belum terdata peternak bisa melaporkaanya ke Disnak Pelalawan biar dilakukan pendataan sekaligus perawatan intensif terhadap sapi_sapi yang akan di masukan program.” Katanya
“Jadi, program SIWAB ini merupakan program perkawinan indukan betina dengan cara injeksi atau Insemeniasi Buatan (IB) dengan memakai gen unggul yang sengaja disediakan, artinya Indukan sapi yang dipastikan produktif dan tidak majar alias mandul lah yang akan di usur oleh
Disnak kedepannya, semoga apabila program ini berjalan dan berhasil maka dipastikan kedepan Indonesia untuk swasembada daging”, kata Budiaman sambil menambahkan bahwa untuk tahap awal ada 100 ekor sapi yang akan menjalani IB.***(Advertorial/hms Pelalawan)